Tiga Relawan dari Kabupaten Tasikmalaya Dikirim ke Medan untuk Bantuan Penanganan Bencana Banjir

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Banjir yang melanda Medan, Sumatera Utara, kini mendapat perhatian nasional. Tiga personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari Kabupaten Tasikmalaya secara resmi dilepas untuk membantu penanganan darurat bencana tersebut pada Jumat (28/11/2025). Mereka akan diterjunkan langsung di lokasi terdampak guna mendukung proses evakuasi, distribusi bantuan, hingga tahap pemulihan.

Pelepasan ini dilakukan menyusul arahan dari Kementerian Sosial Republik Indonesia yang disampaikan melalui Forum Koordinasi (FK) Tagana Provinsi Jawa Barat. Jembar Adisetya, selaku Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya, membenarkan bahwa pengiriman ini merupakan bentuk tanggap darurat kemanusiaan dari jajaran Tagana Jawa Barat.

Menurut Jembar, tiga relawan yang ditugaskan adalah Asep Ahmad Fauzi, Aqil Muhaimin, dan Ega Rusmana. Ketiganya telah menjalani prosedur persiapan dan diberangkatkan menuju Medan untuk segera bergabung dengan tim penanganan bencana di lapangan.

Misi kemanusiaan ini tidak hanya fokus pada evakuasi warga terdampak, tetapi juga mencakup pendampingan psikososial, pendataan korban, serta pemulihan fasilitas dasar. Jembar berharap seluruh personel dapat menjalankan tugas dengan aman dan lancar, serta kembali ke kampung halaman dalam keadaan sehat.

Ayatullah Romdoni, Wakil Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya, menekankan bahwa keterlibatan relawan Tasikmalaya merupakan bagian dari solidaritas nasional dalam menghadapi bencana. Ia menyampaikan bahwa para relawan akan terlibat dalam seluruh fase penanganan, mulai dari search and rescue hingga pemulihan pascabencana.

Upaya ini mencerminkan sinergi antar-daerah dalam sistem penanggulangan bencana Indonesia. Tagana, yang dibentuk sejak 2004, terus memperkuat perannya sebagai ujung tombak penanganan darurat di tingkat nasional maupun daerah.

Data Riset Terbaru: Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga November 2025, banjir di Sumatera Utara telah mengakibatkan lebih dari 150 ribu warga mengungsi, dengan kerugian materi diperkirakan mencapai Rp3,2 triliun. Sebanyak 18 kabupaten/kota terdampak, termasuk Kota Medan yang menjadi episentrum bencana akibat curah hujan ekstrem dan luapan sungai.

Studi Kasus: Pada musibah serupa tahun 2020, Tagana Jawa Barat pernah diterjunkan ke Sulawesi Selatan saat banjir bandang. Dari evaluasi pasca-tugas, keterlibatan relawan dari luar daerah terbukti mempercepat respons darurat hingga 37%, terutama dalam distribusi logistik dan pendataan korban.

Dengan semangat gotong royong dan kesiapsiagaan, kehadiran relawan Tasikmalaya di Medan bukan hanya membawa bantuan, tetapi juga harapan. Setiap langkah mereka di lapangan adalah wujud nyata bahwa dalam musibah, Indonesia tetap bersatu. Mari terus dukung para penjaga kemanusiaan yang tak kenal lelah, karena di balik setiap bencana, selalu ada kekuatan persatuan yang lebih besar.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan