Hujan deras yang dipicu oleh anomali iklim belakangan ini memicu sederetan bencana ekologis di berbagai wilayah Indonesia. Pada periode 25 hingga 27 November 2025, banjir besar mengguncang sejumlah daerah seperti Padang, Aceh, Tapanuli Selatan, dan Sibolga. Tak hanya itu, tanah longsor besar juga terjadi di Banjarnegara, Jawa Tengah, memperparah kondisi masyarakat setempat.
Menanggapi musibah tersebut, Wakil Ketua MPR dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno, memberikan apresiasi atas respons cepat yang ditunjukkan oleh pemerintah daerah dalam mengevakuasi dan melindungi warga terdampak. Ia menegaskan bahwa keselamatan rakyat harus menjadi fokus utama dalam penanganan bencana.
“Kepala daerah telah mengambil langkah cepat dan strategis untuk menyelamatkan warga dari dampak bencana. Kami juga mendorong pemerintah pusat maupun daerah lainnya agar segera mengambil langkah pencegahan yang diperlukan guna mengantisipasi ancaman bencana ekologis akibat anomali iklim ini,” ujar Eddy melalui keterangan tertulis, Kamis (27/11/2025).
Ia menekankan bahwa keselamatan masyarakat harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan dan tindakan penanggulangan bencana. Eddy juga mengingatkan bahwa bencana ekologis tidak hanya disebabkan oleh perubahan iklim, tetapi juga akibat kebijakan masa lalu yang kurang memperhatikan aspek lingkungan secara komprehensif dan berkelanjutan.
Eddy mendorong Kementerian Lingkungan Hidup, khususnya melalui Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum), untuk terus memperketat pemantauan dan penegakan hukum terhadap aktivitas pembangunan yang berpotensi merusak lingkungan. Pengawasan ketat diperlukan guna mencegah proyek-proyek yang dapat memperparah kerentanan ekosistem terhadap bencana.
Selain itu, Eddy mendorong percepatan aksi iklim melalui regulasi yang mendukung transisi energi, termasuk kebijakan yang pro terhadap pembangunan rendah karbon. Ia menyambut positif langkah pemerintah yang merespons aspirasi masyarakat dengan mengeluarkan dua peraturan presiden penting, yaitu Perpres No. 109 Tahun 2025 tentang Waste to Energy dan Perpres No. 110 Tahun 2025 tentang Nilai Ekonomi Karbon.
Ke depan, Eddy menekankan pentingnya percepatan kebijakan pro lingkungan untuk mencegah dampak krisis iklim yang semakin meluas. Ia mendorong percepatan pembahasan dan pengesahan RUU Energi Baru dan Terbarukan, serta RUU Pengelolaan Perubahan Iklim sebagai landasan hukum yang kuat bagi seluruh upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
“Climate action starts now. Tidak bisa ditunda lagi,” tegas Eddy menutup pernyataannya.
Data Riset Terbaru 2024–2025: Dampak Anomali Iklim di Indonesia
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) 2024, frekuensi cuaca ekstrem di Indonesia meningkat 40% dalam dekade terakhir. Fenomena La Nina dan Madden-Julian Oscillation (MJO) menjadi pemicu utama hujan ekstrem yang memicu banjir dan longsor. Data Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, sepanjang 2024 terjadi 4.812 kejadian bencana hidrometeorologi, 78% di antaranya adalah banjir dan longsor.
Studi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) 2024 menunjukkan bahwa deforestasi dan alih fungsi lahan di wilayah hulu DAS (Daerah Aliran Sungai) meningkatkan risiko banjir hingga 60%. Sementara laporan World Bank 2024 memproyeksikan Indonesia kehilangan 7,2 miliar USD per tahun akibat kerusakan ekologis yang diperparah perubahan iklim.
Studi Kasus: Banjir Padang, November 2025
Banjir yang melanda Kota Padang dan sekitarnya pada 25–27 November 2025 menjadi contoh nyata dari konvergensi antara anomali iklim dan kerusakan lingkungan. Curah hujan harian mencapai 380 mm dalam 48 jam, jauh di atas rata-rata bulanan. Data BPBD Sumatera Barat mencatat 12.300 warga mengungsi, 450 unit rumah rusak, dan 15 korban jiwa. Analisis ITB menunjukkan 70% area resapan air di hulu Sungai Batang Arau telah hilang akibat pembangunan permukiman dan perkebunan.
Infografis Konsep: Hubungan Antara Anomali Iklim, Kerusakan Lingkungan, dan Bencana Hidrometeorologi
[Ilustrasi konseptual]
- Anomali Iklim (La Nina, MJO) → Curah Hujan Ekstrem
- Deforestasi & Alih Fungsi Lahan → Menurunkan Infiltrasi Tanah
- Pembangunan di Daerah Rawan → Meningkatkan Runoff Permukaan
- Konvergensi Faktor → Banjir & Longsor Masif
Langkah strategis: Restorasi ekosistem, pembangunan berbasis nature-based solutions, penguatan regulasi tata ruang, dan percepatan transisi energi.
Aksi nyata dimulai dari kesadaran kolektif. Lindungi alam, selamatkan masa depan. Setiap kebijakan, setiap tindakan, dan setiap suara berpengaruh. Jangan tunggu bencana berikutnya—mulailah bergerak hari ini untuk Indonesia yang lebih tangguh dan lestari.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.