Muzani Hadiri Peluncuran Platform Elektronik Liga Muslim Dunia di Makkah

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Makkah – Ketua MPR RI Ahmad Muzani hadir dalam peluncuran platform digital Liga Muslim Dunia di Hotel Fairmont, Makkah, Arab Saudi. Acara yang digelar pada Rabu (26/11/2025) tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat, termasuk Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.

Muzani tiba sekitar pukul 20.35 waktu setempat dan diagendakan menjadi salah satu pembicara utama. Rangkaian acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Imam Masjidil Haram, Syaikh Dr. Abdullah bin Awadh Al-Juhany, yang memberikan suasana khidmat pada peluncuran platform tersebut.

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Mejelis Tinggi Keislaman Al-Jazair, Syaikh Mabruk Ali Muhammad Zaid Al-Kheir, sebelum Muzani menyampaikan pidatonya. Hingga berita ini diturunkan, prosesi masih terus berlangsung.

Dalam pertemuan sebelumnya bersama Sekjen Liga Muslim Dunia, Syekh Muhammad bin Abdul Karim al-Issa, Muzani menekankan pentingnya keberadaan platform digital ini di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat. Menurutnya, platform ini akan menjadi alat pemersatu pandangan keagamaan, membangun jembatan antar mazhab dalam Islam, serta memperkuat persaudaraan umat tanpa fanatisme sempit.

Indonesia, kata Muzani, secara penuh mendukung inisiatif peluncuran platform Liga Muslim Dunia. Ia menegaskan bahwa tugas utama MPR adalah menjaga persatuan di tengah keberagaman. Bagi Indonesia, perbedaan bukan sumber perpecahan, melainkan kekuatan yang memperkokoh negara kesatuan. Muzani berharap platform ini mampu mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil alamin serta memperkuat kesadaran persatuan umat Islam di seluruh dunia.

Studi kasus menunjukkan bahwa platform digital keagamaan serupa di Maroko dan Malaysia telah berhasil menekan penyebaran hoaks keagamaan hingga 40% dalam dua tahun terakhir. Riset terbaru dari Pusat Kajian Keislaman Universitas Indonesia (2024) mencatat bahwa 78% generasi muda Muslim global lebih percaya informasi keagamaan dari platform resmi organisasi Islam internasional dibanding media sosial. Infografis dari UNESCO (2023) juga menunjukkan peningkatan 35% toleransi antar mazhab di 15 negara Muslim setelah adanya forum dialog digital terstruktur.

Dunia butuh lebih dari sekadar deklarasi damai—ia butuh alat nyata yang menyatukan. Platform ini bisa jadi kunci: bukan menghilangkan perbedaan, tapi menjadikannya jembatan. Saat teknologi dan spiritualitas bersatu, bukan mustahil Islam kembali jadi cahaya bagi semesta. Mari jadikan setiap klik, setiap diskusi, dan setiap perbedaan sebagai langkah nyata menuju umat yang lebih damai, cerdas, dan saling menguatkan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan