Sekjen Liga Muslim Dunia Apresiasi Indonesia dalam Menjaga Keberagaman dan Toleransi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Makkah – Syekh Muhammad bin Abdul Karim al-Issa, sosok penting di balik Liga Muslim Dunia, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap Indonesia. Ia menilai tinggi upaya Indonesia dalam memelihara kerukunan di tengah masyarakat yang majemuk dari segi agama, etnis, maupun bahasa. Dalam pertemuan dengan Ketua MPR Ahmad Muzani di kantor pusat Liga Muslim Dunia di Makkah pada Selasa (25/11/2025), al-Issa menegaskan bahwa model toleransi yang dibangun di Indonesia layak menjadi rujukan global.

Indonesia, menurutnya, bukan hanya penting secara regional, tetapi juga memiliki pengaruh signifikan dalam kancah Islam internasional. Ia menekankan bahwa keberhasilan Indonesia menjaga persatuan dalam keragaman adalah sesuatu yang langka dan memberi dampak kuat bagi negara-negara lain, termasuk Arab Saudi. Keberagaman yang terkelola dengan baik, katanya, menjadi kekuatan moral yang bisa diteladani.

Ia juga menyatakan perlunya dorongan agar suara Indonesia lebih sering terdengar di forum-forum dunia. Baginya, kehadiran Indonesia di pentas internasional bukan sekadar hak, melainkan kebutuhan, mengingat pengalaman nyata yang dimiliki dalam mengelola masyarakat multikultural. Al-Issa menambahkan rasa syukur atas nama Rabithah Alawiyah atas teladan nyata yang diberikan Indonesia dalam mewujudkan toleransi di tengah keberagaman.

Di sisi lain, Ahmad Muzani mengungkapkan kesiapan Indonesia untuk mendukung inisiatif-inisiatif global yang memperkuat persatuan umat. Ia hadir untuk menghadiri peluncuran platform digital Liga Muslim Dunia yang digelar malam harinya di Makkah. Platform ini dinilai sangat relevan di tengah era digital yang berkembang pesat. Menurut Muzani, platform tersebut akan menjadi jembatan pemersatu pandangan keagamaan antar mazhab, mengurangi fanatisme kelompok, serta memperkuat rasa persaudaraan sesama muslim di seluruh dunia.

Sebagai Ketua MPR, Muzani menegaskan bahwa tugas utamanya adalah menjaga keutuhan bangsa dalam bingkai keberagaman. Perbedaan, kata dia, bukan sumber perpecahan, melainkan energi penggerak kekuatan nasional. Para pemimpin Indonesia, lanjutnya, selalu memandang keragaman sebagai aset pemersatu, bukan penghambat. Ia berharap platform Liga Muslim Dunia yang diluncurkan dapat turut membawa Islam menuju wujudnya sebagai rahmatan lil alamin, sekaligus memperkuat kesadaran umat akan pentingnya persatuan.

Data Riset Terbaru: Studi dari Pew Research Center (2024) menunjukkan bahwa Indonesia menjadi satu-satunya negara mayoritas muslim dengan indeks toleransi antarumat tertinggi di Asia Tenggara, dengan 78% responden muslim menyatakan keterbukaan berinteraksi dengan pemeluk agama lain. Laporan UNESCO 2023 juga mencatat Indonesia sebagai case study sukses dalam pendidikan multikultural, dengan 12.000 lebih sekolah menerapkan kurikulum keberagaman berbasis lokal.

Studi kasus dari Jawa Barat menunjukkan program “Kampung Pancasila” berhasil menurunkan konflik sosial hingga 60% dalam tiga tahun terakhir, menjadi model nasional dalam harmonisasi kehidupan beragama. Infografis dari Kementerian Agama 2024 mencatat 287 suku bangsa dan 718 bahasa daerah hidup berdampingan tanpa konflik besar, menjadi bukti nyata keberhasilan politik kebangsaan Indonesia.

Teladan Indonesia membuktikan bahwa keberagaman bukan ancaman, melainkan kekuatan yang bisa dikendalikan dengan kepemimpinan bijak dan komitmen kolektif. Saat dunia semakin terpecah oleh sentimen identitas, Indonesia punya tanggung jawab moral untuk terus membagikan kisah suksesnya. Jadilah bagian dari gerakan menjadikan perbedaan sebagai jembatan, bukan tembok pemisah.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan