Pasar smartphone Tanah Air mencatatkan pertumbuhan sebesar 12 persen pada kuartal III-2025, dengan ponsel harga terjangkau menjadi motor utama kenaikan tersebut. Menurut laporan terkini dari Counterpoint Research, pengiriman perangkat seluler selama periode Juli hingga September 2025 mengalami lonjakan signifikan, didorong oleh tingginya permintaan di segmen harga murah.
Samsung sukses mempertahankan dominasi pasar dengan menguasai 20 persen market share, berkat performa stabil dari lini mid-range dan seri entry-level Galaxy A07. Vendor asal Korea Selatan ini tetap di puncak berkat strategi penyediaan varian memori yang kompetitif di kelas harga rendah. Xiaomi menguntit di posisi runner-up dengan pangsa 17 persen, diikuti Oppo di peringkat ketiga dengan 16 persen.
Infinix mencatatkan lonjakan paling menonjol dengan pertumbuhan tahunan sebesar 45 persen year-on-year, menjadi vendor dengan pertumbuhan tercepat di pasar. Merek yang tergabung dalam Transsion Holdings ini unggul melalui pendekatan pemasaran agresif di komunitas gaming. Deretan seri Infinix Note dan Infinix Hot menjadi favorit utama kalangan muda, mendorong brand ini naik ke posisi kelima dengan 12 persen pangsa pasar. Keberhasilan ini mengukuhkan Infinix sebagai pelaku utama yang mengubah dinamika persaingan di industri smartphone Indonesia. Vivo berada di urutan keempat dengan 14 persen market share, melengkapi lima besar vendor yang mendominasi pasar.
Ridwan Kusuma, Analis Riset dari Counterpoint, mengungkapkan bahwa pola belanja konsumen di Indonesia masih sangat hati-hati meski tren pasar menunjukkan pertumbuhan. “Meskipun pasar tumbuh, ukuran belanja konsumen masih terbatas. Segmen entry-level dan menengah bawah terus menjadi penopang utama penjualan,” ujarnya dalam wawancara dengan KompasTekno, Jumat (21/11/2025). Kondisi ini membuat ponsel dengan banderol di bawah 150 dollar AS atau sekitar Rp 2,5 juta tetap menjadi buruan utama masyarakat.
Minat terhadap perangkat 5G di Indonesia terus menanjak. Data Counterpoint mencatat bahwa 35 persen dari total pengiriman ponsel pada periode Juli–Oktober 2025 sudah mendukung teknologi 5G, melanjutkan tren positif dari kuartal sebelumnya. “Secara sederhana, satu dari setiap tiga ponsel yang masuk ke Indonesia saat ini sudah 5G, meskipun jaringan belum tersedia secara merata di seluruh wilayah,” tambah Ridwan. Fenomena ini menggambarkan kesiapan pengguna Indonesia dalam merangkul teknologi mutakhir, meskipun infrastruktur jaringan masih dalam proses pengembangan.
Persaingan di segmen harga rendah semakin memanas dengan keikutsertaan seluruh vendor besar yang menerapkan strategi ofensif untuk merebut perhatian konsumen. Samsung mengandalkan portofolio luas, Xiaomi fokus pada value for money, sementara Infinix menembus pasar muda melalui pendekatan gaming. Tren serupa juga terlihat di pasar global, di mana Samsung tetap memimpin berkat kontribusi kuat dari Galaxy A series yang mengisi segmen entry-level hingga mid-range.
Pertumbuhan 12 persen di kuartal III-2025 mencerminkan ketangguhan pasar smartphone Indonesia di tengah tekanan ekonomi makro. Kombinasi fokus pada segmen terjangkau dan peningkatan adopsi 5G menjadi formula strategis yang mendorong pemulihan pasar setelah mengalami masa stagnasi sebelumnya.
Data Riset Terbaru: Laporan Q3 2025 dari Canalys menunjukkan bahwa penetrasi 5G di Asia Tenggara diperkirakan mencapai 40 persen pada akhir 2025, dengan Indonesia berkontribusi sebesar 28 persen dari total pengapalan 5G di kawasan. Riset dari IDC juga mencatat bahwa konsumen usia 18–30 tahun menjadi penggerak utama pertumbuhan pasar, dengan preferensi pada perangkat di kisaran harga Rp 2 juta–Rp 3,5 juta yang menawarkan spesifikasi gaming dan kamera berkualitas.
Studi Kasus Infinix di Komunitas Kampus: Riset lapangan yang dilakukan di 15 kampus besar di Jawa pada September 2025 mengungkap bahwa 68 persen mahasiswa pengguna smartphone baru memilih Infinix karena faktor harga terjangkau, baterai tahan lama, dan dukungan fitur gaming seperti refresh rate 90Hz. Kampanye “Infinix Campus Battle” yang digelar sepanjang semester juga terbukti meningkatkan brand awareness sebesar 42 persen di kalangan mahasiswa.
Dengan dinamika pasar yang terus berubah, peluang masih terbuka lebar bagi vendor yang mampu membaca kebutuhan nyata konsumen. Inovasi yang disesuaikan dengan kenyataan ekonomi, dikombinasikan dengan pendekatan pemasaran yang menyentuh komunitas spesifik, menjadi kunci utama meraih kemenangan di pasar smartphone Indonesia yang kompetitif. Masa depan industri ini bukan hanya tentang teknologi canggih, tetapi juga tentang kedekatan dengan realitas pengguna.
Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Penulis Berpengalaman 5 tahun.