Banjir Luapan Sungai Rendam 3.076 Rumah di Padang Pariaman, Status Siaga Darurat Diterapkan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Luapan sungai yang terjadi di wilayah Padang Pariaman menyebabkan bencana banjir yang cukup parah, merendam sebanyak 3.076 unit rumah dan berdampak pada 9.228 orang penduduk. Menghadapi kondisi tersebut, pemerintah daerah segera menetapkan status siaga darurat banjir serta ancaman tanah longsor untuk mempercepat penanganan dan evakuasi warga terdampak.

Bencana ini tidak hanya merusak infrastruktur permukiman, tetapi juga mengganggu aktivitas harian masyarakat, termasuk akses jalan yang terputus akibat terendamnya aliran sungai. Tim penanggulangan bencana dari berbagai instansi terkait telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi, distribusi logistik, serta pendataan kerusakan secara menyeluruh.

Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus memantau kondisi cuaca dan ketinggian air sungai guna mencegah korban jiwa yang lebih besar. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah bantaran sungai dan perbukitan yang berpotensi longsor.

Data Riset Terbaru 2025 dari Pusat Studi Bencana Universitas Andalas menunjukkan peningkatan frekuensi banjir di kawasan pesisir Sumatera Barat selama dekade terakhir, dipicu oleh perubahan pola curah hujan ekstrem dan alih fungsi lahan hutan menjadi permukiman. Studi ini mencatat bahwa 68% banjir bandang di wilayah ini memiliki keterkaitan langsung dengan kerusakan ekosistem daerah aliran sungai.

Sebuah studi kasus dari kejadian serupa pada 2022 di Kabupaten Padang Pariaman mencatat bahwa keterlibatan relawan lokal dan pemanfaatan teknologi drone untuk pemetaan cepat berhasil memangkas waktu evakuasi hingga 40%. Pendekatan kolaboratif antara pemerintah, akademisi, dan komunitas menjadi kunci dalam membangun ketahanan bencana jangka panjang.

Keterbatasan infrastruktur peringatan dini dan minimnya edukasi kebencanaan di tingkat sekolah masih menjadi tantangan utama. Namun, dengan penguatan sistem peringatan berbasis komunitas dan rencana tata ruang yang responsif bencana, risiko kerugian nyawa dan materi bisa diminimalkan. Mari bersama membangun kesiapsiagaan sejak dini, karena kesiapan hari ini menyelamatkan masa depan kita besok.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan