Jakarta – Terminal LPG Arun yang berlokasi di Lhokseumawe, Aceh kini resmi beroperasi setelah melalui proses revitalisasi yang dituntaskan oleh Pertamina Patra Niaga. Fasilitas ini menjadi penopang utama dalam menjamin ketersediaan LPG baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun sektor industri di wilayah Aceh dan Sumatera bagian utara.
Pengoperasian terminal yang baru selesai direvitalisasi ini menandai berakhirnya seluruh rangkaian proyek yang telah dimulai sejak tahun 2017. Kini, Terminal LPG Arun siap berfungsi dengan standar operasional yang lebih tinggi dan kapasitas yang jauh lebih besar.
Fasilitas ini melayani distribusi LPG bersubsidi (PSO) dan non-subsidi (Non-PSO) bagi masyarakat di Aceh dan sekitarnya. Data hingga Agustus 2025 mencatat rata-rata penyaluran mencapai 476 Metrik Ton (MT) per hari, di mana 1 MT setara dengan 1.000 kilogram. Angka ini menjadi cerminan tingginya permintaan energi di kedua wilayah tersebut.
Acara peresmian dihadiri oleh sejumlah petinggi perusahaan dan pejabat daerah, termasuk Direktur Rekayasa & Infrastruktur Darat Pertamina Patra Negara, Hari Purnomo, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga, Harsono Budi Santoso, Presiden Direktur Perta Arun Gas, Yan Syukharial, serta Wali Kota Lhokseumawe, Sayuti Abubakar.
Hari Purnomo menjelaskan bahwa proyek revitalisasi ini membawa perubahan signifikan dalam tata cara suplai LPG. Dengan infrastruktur yang diperbarui, sistem distribusi kini jauh lebih efisien dan tidak lagi memerlukan banyak tahapan transit.
Dulunya, pasokan LPG untuk Aceh dan Sumatera bagian utara harus menempuh rute panjang melalui Tanjung Uban, kemudian dipindahkan menggunakan kapal berukuran menengah dan dilanjutkan dengan kapal-kapal kecil sebelum akhirnya diangkut truk ke daerah tujuan. Proses yang panjang ini tidak hanya memakan waktu, tetapi juga meningkatkan biaya logistik secara signifikan.
Kini, dengan beroperasinya Terminal LPG Arun yang telah direvitalisasi, kapal-kapal raksasa jenis VLGC (Very Large Gas Carrier) dapat langsung merapat dan menyalurkan propane maupun butane ke terminal. Langsungnya akses ini turut meningkatkan efisiensi operasional dan menekan biaya distribusi.
Terminal LPG Arun kini juga berperan sebagai pusat distribusi utama bagi wilayah utara Sumatera. Fasilitas ini tidak hanya melayani kebutuhan lokal, tetapi juga mengatur alur pasokan ke sejumlah terminal lain seperti Pangkalan Susu, Dumai, dan Tanjung Uban.
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan Pemerintah Aceh, Endra yang merupakan Sekretaris Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Aceh, menyampaikan pesan dari Gubernur Aceh, Muzakir Manaf. Ia menekankan makna strategis dari proyek revitalisasi ini bagi pembangunan daerah.
Bagi Gubernur Aceh, keberadaan terminal ini bukan sekadar pencapaian teknis dalam pembangunan infrastruktur energi, tetapi juga simbol komitmen kolektif untuk memberikan pelayanan publik yang lebih andal, aman, dan efisien bagi masyarakat Aceh serta wilayah sekitarnya.
Data riset terbaru dari Kementerian ESDM (2024) menunjukkan bahwa konsumsi LPG di Sumatera terus mengalami peningkatan rata-rata 6,8% per tahun, dengan Aceh mencatat pertumbuhan tertinggi kedua setelah Sumatera Utara. Studi dari Institute for Essential Services Reform (IESR) 2023 juga mencatat bahwa efisiensi logistik energi seperti yang diterapkan di Terminal LPG Arun dapat mengurangi emisi karbon hingga 15% akibat pemangkasan rantai distribusi.
Sebuah studi kasus yang dilakukan di Pelabuhan Tanjung Pelepas, Malaysia menunjukkan bahwa integrasi terminal LPG dengan fasilitas penerimaan kapal besar mampu memangkas waktu bongkar muat hingga 40%. Pola serupa kini diterapkan di Arun, yang diharapkan membawa dampak serupa dalam hal efisiensi waktu dan biaya.
Infografis internal Pertamina menyebutkan bahwa sejak revitalisasi, kapasitas penyimpanan Terminal LPG Arun meningkat dari 30.000 MT menjadi 60.000 MT, sementara kemampuan bongkar muat naik dari 1.200 MT/hari menjadi 3.600 MT/hari. Ini berarti terminal kini mampu melayani lebih dari tiga kali lipat volume distribusi sebelumnya.
Transformasi Terminal LPG Arun bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga langkah strategis dalam mewujudkan ketahanan energi nasional. Dengan sistem distribusi yang lebih direct dan efisien, masyarakat akan merasakan pasokan yang lebih stabil, sementara industri mendapat dukungan logistik yang andal. Ini adalah bukti nyata bagaimana pembangunan infrastruktur energi dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat luas. Masa depan energi yang lebih tangguh dimulai dari langkah-langkah nyata seperti ini.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.