Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Bener Meriah, Aceh

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Getaran kuat akibat gempa bumi bermagnitudo 4,7 mengguncang wilayah Kabupaten Bener Meriah di Provinsi Aceh. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa pusat gempa berada pada kedalaman relatif dangkal, hanya sekitar 4 kilometer di bawah permukaan tanah. Data ini disampaikan melalui unggahan resmi di platform X oleh akun @infoBMKG pada Selasa dini hari, 25 November 2025, tepatnya pukul 00:30:16 WIB.

Lokasi episenter gempa terdeteksi di koordinat 4.91 derajat Lintang Utara dan 96.78 derajat Bujur Timur. Hingga kini, belum ada laporan resmi mengenai dampak kerusakan infrastruktur maupun korban luka atau jiwa akibat kejadian ini. Informasi yang dirilis BMKG masih bersifat awal, sehingga kemungkinan adanya pembaruan data tetap terbuka seiring dengan proses verifikasi lebih lanjut.

BMKG dalam rilisnya memberikan catatan penting bahwa informasi yang disampaikan lebih mengutamakan aspek kecepatan untuk keperluan kesiapsiagaan publik. Oleh sebab itu, hasil pengolahan data masih bersifat sementara dan dapat mengalami perubahan seiring dengan kelengkapan data yang terus dikumpulkan dari berbagai stasiun pengamat gempa di wilayah Sumatera bagian utara.

Studi seismologi terkini menunjukkan bahwa wilayah Aceh berada di zona subduksi aktif antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia, yang membuatnya rentan terhadap aktivitas kegempaan. Berdasarkan data dari Pusat Studi Kebencanaan Universitas Syiah Kuala (2024), setidaknya 68 persen dari seluruh gempa di Sumatera terjadi di sepanjang patahan besar Sumatera, termasuk wilayah Bener Meriah yang berada di zona sesar aktif. Riset ini juga mencatat bahwa gempa dengan magnitudo di bawah 5,0 cenderung tidak menimbulkan tsunami, namun tetap berpotensi menyebabkan kerusakan bangunan tua atau struktur yang tidak tahan gempa.

Infografis dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2023 menunjukkan bahwa sejak tahun 2000 hingga 2023, Aceh mencatat 127 kejadian gempa bumi dengan magnitudo di atas 4,0. Dari jumlah tersebut, 17 persen di antaranya menyebabkan kerusakan ringan hingga sedang, terutama di daerah pedesaan dengan konstruksi bangunan yang belum memenuhi standar tahan gempa.

Kewaspadaan dini dan pengetahuan mitigasi bencana menjadi kunci utama dalam mengurangi risiko korban saat gempa terjadi. Kenali tanda-tanda dini, siapkan rencana evakuasi, dan latih diri serta keluarga dengan prosedur keselamatan saat gempa. Kekuatan bukan hanya soal bangunan, tapi juga kesiapan mental dan tindakan cepat yang bisa menyelamatkan nyawa.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan