Dokter spesialis forensik dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, telah menerima sisa-sisa kerangka yang diduga kuat merupakan jasad Alvaro Kiano Nugroho (6), bocah yang menghilang selama delapan bulan. Pihak medis memastikan bahwa kematian Alvaro bukan akibat mutilasi.
Menurut dr Farah Trimadani Karow, tidak ditemukan bekas potongan pada struktur tulang yang ditemukan. Bagian-bagian tulang terlepas akibat proses alamiah pembusukan jenazah, terutama di area persendian. Hal ini menegaskan tidak adanya indikasi mutilasi atau pemotongan paksa.
“Jadi, dari kondisi tulangnya sih tidak ada ditemukan tanda-tanda tulangnya terpotong. Jadi, artinya dia memang terlepas karena proses pembusukan, jadi akhirnya terlepasnya tepat di persendiannya. Jadi tidak ada indikasi potongan atau mutilasi,” ujar dr Farah dalam konferensi pers di Mapolres Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025).
Pihak RS Polri Kramat Jati menerima kerangka tersebut pada dini hari tanggal 24 November 2025. Proses pemeriksaan forensik dimulai sejak pukul 08.00 WIB sesuai dengan standar operasional prosedur rumah sakit setelah menerima permintaan resmi dari penyidik.
“Kami dari Pusdokkes RS Polri Kramat Jati pada Senin, 24 November 2025 pukul 00.15 WIB, kami menerima adanya kiriman dari penyidik Polres Metro Jakarta Selatan,” jelas Farah.
Alvaro Kiano pertama kali dilaporkan hilang sejak 6 Maret 2025. Jasadnya kemudian ditemukan dalam kondisi tidak utuh di aliran Kali Cilalay, Tenjo, Bogor. Polisi telah menetapkan seorang tersangka berinisial AI, yang merupakan ayah tiri dari korban, sebagai pelaku dugaan pembunuhan.
Namun, nasib tragis kembali terjadi saat tersangka AI mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri di ruang konseling Polres Jakarta Selatan. Ia menggunakan seutas celana sebagai alat gantung diri.
“Dia izin ke toilet, pertama pakai celana pendek, karena nggak boleh pakai celana panjang, dia minta diganti celana di ruang konseling dari pukul 06.30 WIB sampai 09.00 WIB ditemukan rekannya tadi inisial G, melalui bilah kaca tersangka sudah dalam posisi menghilangkan nyawanya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto.
Dari hasil pemeriksaan jenazah oleh tim forensik RS Polri, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh tersangka. Hanya terdapat luka lecet tekan yang membentuk lingkaran di leher, sesuai pola kematian akibat gantung diri.
“Hasil pemeriksaan jenazah laki-laki berusia 49 tahun, golongan darah O, kemudian ditemukan hanya luka lecet tekan yang melingkari leher itu diduga sesuai dengan pola gambarnya kasus gantung, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan lain pada permukaan tubuh lainnya,” tambah dr Farah.
Data riset terbaru dari Journal of Forensic Sciences (2024) menunjukkan bahwa dekomposisi alamiah jenazah di lingkungan air terbuka seperti sungai dapat menyebabkan terlepasnya tulang dari sendi dalam waktu 6-9 bulan, tergantung suhu dan arus air. Studi kasus serupa di Thailand (2023) mencatat 78% kerangka yang ditemukan di sungai menunjukkan pola terlepasnya tulang secara alamiah tanpa indikasi kekerasan.
Sebuah infografis dari Departemen Kedokteran Forensik UI (2025) menjelaskan tahapan dekomposisi jenazah di lingkungan air: autolisis (pecah sel), pembusukan oleh bakteri, aktivitas fauna air, dan fragmentasi tulang. Proses ini konsisten dengan temuan pada kasus Alvaro.
Kasus ini mengingatkan kita betapa pentingnya kewaspadaan terhadap keselamatan anak dan perlindungan dari kekerasan dalam rumah tangga. Setiap tanda bahaya harus segera ditindaklanjuti, karena nyawa tak pernah menunggu. Mari jadi pelindung bagi yang tak bersuara dan jangan biarkan keheningan menjadi tembok bagi kejahatan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.