Mengulas Subclade K, Varian Baru Virus Flu yang Disebut Lebih Berbahaya

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Belum lama ini, sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan Jepang digemparkan oleh munculnya varian baru dari virus influenza A H3N2. Varian ini terus mengalami perubahan genetik dan dikaitkan dengan penyebaran yang lebih cepat serta kondisi klinis yang lebih serius. Perubahan terkini dari virus ini dikenal sebagai subclade K, yang dilaporkan menyebar secara masif dan mulai menjadi dominan dalam kasus flu di kawasan belahan Bumi Utara.

Menurut laporan dari TODAY, infeksi yang disebabkan oleh ‘subclade K’ mengalami peningkatan signifikan di Jepang dan Britania Raya. Otoritas kesehatan setempat bahkan mengeluarkan peringatan bahwa Britania Raya sedang menghadapi salah satu musim dingin paling parah akibat penyebaran cepat dari galur H3N2 yang bermutasi.

“Kehadiran varian baru yang terus bermutasi di luar sana, terlebih H3N2 yang memang dikenal menyebabkan penyakit lebih berat, tentu sangat mengkhawatirkan,” ujar Robert Hopkins Jr, direktur National Foundation for Infectious Diseases di AS.

Sejauh ini, berdasarkan data dari Prevention, subclade K telah terdeteksi di Jepang, Inggris, dan Kanada, dengan tingkat keparahan infeksi yang lebih tinggi dibandingkan flu musiman biasa. Meski demikian, gejala yang ditimbulkan masih mirip dengan tipe influenza pada umumnya, sebagaimana dijelaskan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Gejala infeksi subclade K meliputi demam atau sensasi demam, batuk, sakit tenggorokan, hidung berair atau tersumbat, nyeri otot atau nyeri tubuh, sakit kepala, rasa lelah yang intens, serta muntah dan diare—kondisi pencernaan ini lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa.

Data Riset Terbaru: Studi yang diterbitkan oleh Journal of Virology (2024) menunjukkan bahwa subclade K memiliki mutasi pada gen hemagglutinin yang memengaruhi cara virus menempel pada sel manusia, sehingga meningkatkan transmisibilitas dan daya serapnya di saluran pernapasan. Analisis genomik dari 1.200 sampel di tiga negara menemukan bahwa 68% kasus flu musiman terbaru disebabkan oleh subclade ini.

Studi Kasus: Di Tokyo, rumah sakit mengalami lonjakan 40% pasien flu selama minggu pertama Januari 2024, dengan 75% terkonfirmasi terinfeksi subclade K. Sebagian besar pasien membutuhkan rawat inap lebih lama dibandingkan musim flu sebelumnya.

Penyebaran subclade K mengingatkan kita bahwa virus flu bukan hanya pilek biasa, tapi ancaman kesehatan yang terus berevolusi. Lindungi diri dan orang di sekitar dengan vaksinasi tahunan, menjaga kebersihan tangan, dan tetap di rumah saat sakit. Kewaspadaan kolektif adalah benteng terbaik melawan ancaman yang tak terlihat.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan