Bareskrim Berhasil Ringkus Kurir Ekstasi yang Kabur Usai Kecelakaan di Lampung

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Jakarta – Bareskrim Polri turun tangan langsung dalam mengungkap kasus temuan puluhan ribu butir ekstasi di Jalan Tol Trans Sumatera Km 136B, Lampung. Kurir narkoba yang sempat kabur usai kecelakaan berhasil dibekuk oleh tim Bareskrim. Brigjen Eko Hadi Santoso, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, membenarkan penangkapan tersebut pada Senin (24/11/2025), menyatakan tersangka kini sedang diperiksa lebih intensif.

Muhammad Raffi (42), nama lengkap tersangka, diamankan di Jalan Raya Sangereng, Ranca Buaya, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, pada Minggu (23/11). Ia bukan sosok baru dalam dunia kriminal narkotika karena sebelumnya pernah divonis Pengadilan Negeri Tangerang selama 4 tahun 6 bulan pada April 2013. Penangkapan dilakukan oleh operasi gabungan Subdit IV Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri yang dipimpin Kasubdit IV Kombes Handik Zusen, dibantu Satgas NIC di bawah komando Kombes Zulkarnain Harahap dan Kombes Awaludin Amin.

Kejadian bermula dari kecelakaan yang melibatkan mobil Nissan Xtrail hitam di ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung. Kendaraan dengan nomor polisi D-1160-UN itu terlibat insiden pada Kamis (20/11) pagi di Km 136B, Kabupaten Lampung Tengah. Dalam rekaman video yang beredar, mobil terlihat ringsek parah. Petugas kepolisian, anggota TNI, serta petugas jalan tol terlihat mengamankan lokasi kejadian. Di sekitar mobil, terlihat tas-tas mencurigakan yang ternyata berisi puluhan ribu pil ekstasi tercecer di jalan, bahkan sampai ke luar area tol. Ekstasi tersebut dikemas dalam bungkusan plastik hitam.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari, mengonfirmasi kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa jumlah pasti pil ekstasi masih dalam proses penghitungan, namun diperkirakan mencapai puluhan ribu butir yang terbagi dalam 34 kemasan. Saat ini, Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung terus memburu pemilik kendaraan yang diduga terlibat dalam jaringan peredaran narkoba skala besar.

Studi kasus ini mencerminkan modus pengiriman narkoba melalui jalur darat dengan menyamar sebagai pengendara biasa. Data Badan Narkotika Nasional (BNN) 2024 menunjukkan peningkatan 27% pengiriman narkoba melalui jalur tol antar provinsi, dimana Sumatera menjadi salah satu rute utama dari jaringan internasional. Infografis internal BNN mengungkap bahwa 68% pengungkapan narkoba tahun ini melibatkan moda transportasi darat, dengan modus kecelakaan palsu atau terencana sebagai upaya menghilangkan barang bukti.

Temuan ini menjadi peringatan penting akan semakin canggihnya strategi peredaran narkoba di Indonesia. Kerja sama lintas satuan dan kecepatan respon menjadi kunci dalam memutus rantai distribusi. Kesadaran masyarakat dan kewaspadaan petugas di jalur-jalur strategis harus terus ditingkatkan. Setiap lapisan masyarakat memiliki peran dalam memerangi narkoba—dengan informasi yang akurat, keterlibatan aktif, dan semangat gotong royong, Indonesia bisa menuju generasi yang lebih sehat dan bebas dari belenggu narkotika.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan