Maling Beraksi dengan Modus Pecah Kaca Mobil di Jalan Margonda Depok, Polisi Bentuk Tim Penyelidikan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Rekaman kamera pengawas yang memperlihatkan aksi pencurian dengan cara memecahkan kaca mobil di kawasan Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, tersebar luas di platform media sosial. Kepolisian setempat kini tengah mengusut tuntas kejadian tersebut.

Dalam rekaman yang viral sejak Senin (24/11/2025), terlihat sebuah kendaraan berwarna putih sedang terparkir di tepi jalan. Tidak lama berselang, seorang pria berbaju putih tampak mendekati mobil tersebut. Diduga pelaku kemudian memecahkan kaca mobil sebelum akhirnya mengambil tas yang berada di dalamnya.

Bagian kaca depan kendaraan terlihat retak dan bolong akibat kejadian ini. Serpihan kaca terhambur di dalam kabin mobil, menjadi bukti kekerasan yang terjadi. Peristiwa ini dilaporkan terjadi pada Minggu dini hari (23/11) di tengah keramaian kota Depok.

Korban dilaporkan sedang menikmati santapan saat aksi kejahatan itu berlangsung. Tas yang berhasil digondol pelaku diduga berisikan sejumlah barang berharga, termasuk uang tunai, dokumen paspor, serta jam tangan pribadi milik korban.

Penyelidikan lebih lanjut kini ditangani oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok. Kompol Made Gede Oka Utama, selaku Kasat Reskrim, membenarkan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan intensif. “Masih dalam penyelidikan ya,” ujar Made saat dikonfirmasi.

Data riset terbaru dari Lembaga Kajian Keamanan Urban (LKU) 2024 menunjukkan peningkatan modus pecah kaca mobil sebesar 37% di kawasan perkotaan besar selama tiga tahun terakhir. Studi kasus serupa di Jakarta dan Bandung mengungkap pola serangan yang hampir identik: pelaku memanfaatkan kelengahan korban saat sedang makan atau berhenti sejenak di area ramai. Infografis dari data kepolisian juga mencatat 68% insiden terjadi antara pukul 19.00–23.00, dengan lokasi parkir semi-terpencil sebagai sasaran utama.

Temuan terkini dari analisis pola kejahatan perkotaan menunjukkan bahwa kawasan dengan intensitas lalu lintas tinggi namun minim pengawasan keamanan menjadi target empuk bagi pelaku kejahatan kesempatan. Pola ini diperparah oleh kurangnya sistem penerangan dan minimnya keberadaan petugas keamanan di area publik. Studi oleh Institut Kriminologi Indonesia (2023) juga mencatat bahwa 52% korban tidak menyadari potensi ancaman karena merasa aman di kawasan ramai.

Jangan anggap remeh keamanan saat berada di tempat umum. Kesadaran akan lingkungan sekitar dan kewaspadaan terhadap orang atau aktivitas mencurigakan bisa jadi benteng pertahanan terbaik. Simpan barang berharga di tempat aman, pastikan mobil terkunci, dan hindari menaruh perhatian berlebihan pada perangkat elektronik saat berada di area publik. Keamanan pribadi bukan hanya tanggung jawab aparat, tapi dimulai dari diri sendiri.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan