Gubernur Lampung Pacu UMKM Menuju Standar Internasional dan Digitalisasi

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Lampung dalam memberikan dukungan menyeluruh kepada pelaku UMKM. Dukungan tersebut mencakup akses pelatihan keterampilan, pembiayaan usaha, bantuan pemasaran, kemudahan perizinan, hingga fasilitas kerja sama dengan platform marketplace digital. Pemprov juga telah menyiapkan ruang inkubasi bisnis, kompetisi kreatif, dan festival inovasi guna memastikan ide-ide kreatif generasi muda terus berkembang.

Mirzani mendorong para perajin dan pelaku UMKM untuk mengadopsi standar internasional, menghadirkan inovasi, serta melakukan transformasi digital agar produk-produk asal Lampung mampu menembus pasar nasional maupun mancanegara. Ia menekankan bahwa kejujuran, kualitas produk, pelayanan, dan inovasi menjadi kunci utama agar produk lokal diterima secara luas di berbagai pasar.

Pernyataan tersebut disampaikan saat Mirzani resmi membuka Pameran Kriya Jemari Lampung 2025 di Graha Wangsa, Bandar Lampung, pada Kamis (20/11) lalu. Ia menegaskan bahwa pameran ini bukan sekadar ajang pamer karya, melainkan momentum strategis untuk mendorong transformasi kerajinan tradisional Lampung menuju industri kreatif yang modern, inovatif, dan kompetitif.

Kriya Jemari sendiri merupakan penyempurnaan dari ajang Lampung Craft sebelumnya, dengan konsep yang lebih segar dan relevan dengan minat masyarakat masa kini. Mirzani menilai sektor kerajinan memiliki peran vital dalam penguatan ekonomi daerah, pembukaan lapangan usaha, penyerapan tenaga kerja, serta peningkatan kunjungan wisatawan.

Menurutnya, produk UMKM bukan hanya cerminan kreativitas dan kearifan lokal, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang signifikan. Dengan sinergi seluruh pihak, kriya khas Lampung diharapkan dapat menembus pasar yang lebih luas dan menjadi kebanggaan daerah. Pameran ini juga dijadikan sebagai wahana akselerasi bagi para perajin untuk memperluas wawasan desain, meningkatkan kualitas produk, sekaligus mempertahankan identitas budaya Lampung.

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan era Revolusi Industri 4.0, Mirzani mengajak pelaku UMKM menerapkan prinsip Think Global, Act Local—menciptakan produk yang mengikuti tren global namun tetap mempertahankan ciri khas budaya Lampung. Ia mengingatkan agar para pelaku usaha terus berkarya dan tidak takut berinovasi, karena setiap pembelian produk lokal merupakan bentuk apresiasi terhadap karya anak daerah sekaligus penguatan ekonomi daerah.

Gubernur juga mengungkap potensi besar ekonomi kreatif di Lampung. Tahun lalu, provinsi ini dikunjungi sekitar 18 juta wisatawan domestik, dan hingga Juli 2025 jumlah kunjungan telah mencapai 17 juta orang. Pemerintah menargetkan 28 hingga 30 juta wisatawan sepanjang tahun ini. Dengan rata-rata belanja wisatawan sebesar Rp1,8 juta per orang, ini menjadi peluang emas bagi UMKM untuk memperluas pasar dan memperkenalkan produk khas Lampung.

Di sisi lain, Purnama Wulan Sari Mirza, Ketua Dekranasda Provinsi Lampung, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh sponsor, komunitas kreatif, pelaku UMKM, dan Universitas Bandar Lampung yang turut menyukseskan penyelenggaraan pameran. Ia menjelaskan bahwa Kriya Jemari 2025 dirancang sebagai ruang yang inklusif, melibatkan perajin muda, UMKM kreatif, desainer lokal, lembaga perbankan, dunia usaha, serta perajin penyandang disabilitas.

Menurutnya, kreativitas tidak mengenal batas fisik, dan kerajinan adalah bahasa universal yang memungkinkan setiap perajin berdiri di panggung yang sama. Ia menegaskan bahwa kriya merupakan jembatan yang menghubungkan masa lalu dan masa depan, di mana tantangan terbesar saat ini adalah menjaga keaslian budaya sekaligus mendorong inovasi yang menjawab kebutuhan zaman.

Dengan mengusung tema ‘Merajut Tradisi, Menenun Inovasi’, pameran ini ingin menegaskan bahwa setiap sulaman, anyaman, dan wastra khas Lampung lahir dari perpaduan nilai leluhur dengan kreativitas generasi saat ini. Seluruh kabupaten dan kota di Lampung turut ambil bagian dengan memamerkan produk unggulan masing-masing, sebagai bagian dari upaya meningkatkan nilai ekonomi dan kesejahteraan para perajin.

Purnama Wulan juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholder dan media yang terus mendukung promosi ekonomi kreatif Lampung. Ia berharap pameran ini menjadi awal langkah bagi kriya Lampung agar semakin dikenal dan dicintai masyarakat luas.

Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024, sektor ekonomi kreatif berkontribusi 7,4% terhadap PDB nasional, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 6,8%. Studi Universitas Gadjah Mada (2023) menemukan bahwa UMKM yang terintegrasi dengan platform digital mengalami peningkatan omzet hingga 40% dibandingkan yang belum terdigitalisasi. Infografis dari Badan Pusat Statistik (2025) menunjukkan bahwa 62% UMKM di Sumatera belum memanfaatkan marketplace, membuka ruang besar untuk percepatan transformasi digital.

Pameran Kriya Jemari 2025 juga dijadikan studi kasus oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung sebagai model pengembangan ekonomi kreatif berbasis komunitas. Hasil sementara menunjukkan peningkatan omzet peserta sebesar 25-35% pasca-pameran, dengan 45% peserta mulai mengakses platform digital untuk pemasaran.

Dukungan terhadap UMKM dan ekonomi kreatif bukan hanya soal bisnis, tetapi investasi bagi masa depan daerah. Dengan kolaborasi, inovasi, dan semangat membangun, setiap karya yang lahir dari tanah Lampung bisa menjadi kekuatan ekonomi yang mengangkat martabat budaya dan kesejahteraan masyarakat. Mari terus dorong kreativitas, adopsi teknologi, dan jadikan setiap produk lokal sebagai simbol kebanggaan yang mampu bersaing di kancah global.

Baca juga Berita lainnya di News Page