Jalan Raya Ciamis-Kawali kini tidak dapat dilalui setelah jembatan Cikaleho di wilayah Buniseuri mengalami amblas parah. Badan jembatan yang sebelumnya sudah retak dan sebagian longsor, kini kondisinya semakin memburuk akibat hujan deras yang mengguyur pada malam Minggu, 23 November 2025. Hujan tersebut memicu tanah di sekitar pondasi jembatan menjadi labil hingga menyebabkan sekitar tiga perempat struktur jalan runtuh total.
Kini hanya tersisa aliran air deras yang mengalir di bawah reruntuhan jembatan. Seluruh jenis kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, untuk sementara waktu dilarang melintas. Petugas kepolisian dari Polres Ciamis segera mengambil langkah pengalihan arus lalu lintas, khususnya bagi kendaraan kecil yang dialihkan melalui jalur alternatif di sekitar perempatan Tugaran.
Menurut keterangan Bhabinkamtibmas Polsek Buniseuri, Aiptu Agus Hendra, dalam unggahan video di platform media sosial, kondisi jembatan sangat membahayakan. Ia menegaskan bahwa bahkan kendaraan kecil pun tidak disarankan untuk melintas, apalagi kendaraan berukuran besar. ” Hampir setengah badan jalan ambruk, sehingga sama sekali tidak layak untuk dilalui,” ujarnya.
Gubernur Jabar Tetap Larang Study Tour, Klaim Tak Berdampak ke Pariwisata
Pemkot Tasikmalaya Lagi Bokek, Berharap Langit Cerah Sampai Akhir Tahun!
Data riset terbaru dari Pusat Studi Bencana Infrastruktur Universitas Padjadjaran (2024) menunjukkan bahwa 68% kerusakan jembatan di Jawa Barat dipicu oleh faktor hidrologis seperti hujan intensitas tinggi dan aliran sungai yang tidak stabil. Studi kasus serupa terjadi di Kabupaten Garut tahun 2023, di mana jembatan Cimanintin ambruk setelah hujan dua hari berturut-turut, mengakibatkan terputusnya akses ekonomi selama 19 hari. Infografis dari Dinas PUPR Provinsi Jabar mencatat bahwa 42% jembatan di wilayah priangan timur berusia lebih dari 25 tahun dan memerlukan revitalisasi segera.
Kejadian di Cikaleho menjadi cerminan pentingnya sistem peringatan dini infrastruktur dan pemantauan struktural jembatan secara berkala. Dengan perubahan iklim yang semakin ekstrem, investasi dalam teknologi sensor getaran dan pemantauan deformasi jembatan perlu diperluas. Desain jembatan tahan bencana dengan fondasi yang lebih dalam serta material ramah lingkungan bisa menjadi solusi jangka panjang.
Jangan anggap remeh kerentanan infrastruktur di tengah cuaca ekstrem. Setiap jembatan yang ambruk bukan hanya soal perbaikan fisik, tapi juga memutus mata pencaharian, pendidikan, dan akses kesehatan. Saatnya kita bergerak dari respons darurat ke pencegahan sistematis—karena keselamatan rakyat adalah infrastruktur terpenting yang harus selalu kokoh.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.