Pembangunan Kilang LPG Recovery Cilamaya ditargetkan rampung dan mulai beroperasi secara komersial sebelum akhir Januari 2026. Fasilitas pengolahan LPG ini berlokasi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dan hadir sebagai bagian dari upaya strategis pemerintah dalam mengurangi ketergantungan terhadap impor LPG. Saat ini progres Engineering, Procurement, and Construction (EPC) proyek telah mencapai sekitar 85%, dengan desain kapasitas produksi sebesar 40 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Project Manager Hidayat menekankan bahwa keberadaan kilang ini merupakan langkah nyata kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta nasional dalam memperkuat ketahanan energi nasional. Menurutnya, sebagian besar kebutuhan LPG dalam negeri saat ini masih dipenuhi melalui impor, padahal kebutuhan nasional mencapai 6,5-7 juta ton per tahun, di mana sekitar 75-80% masih bergantung pada pasokan dari luar negeri.
Negara-negara pengekspor LPG ke Indonesia mencakup Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Qatar, Arab Saudi, Aljazair, serta sejumlah negara lainnya. Untuk mengurangi ketergantungan ini, pembangunan kilang LPG dari gas bumi domestik menjadi prioritas utama. Rencananya, Kilang LPG Recovery Cilamaya akan menerima pasokan gas baku dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ (Offshore North West Java) dan mampu memproduksi sekitar 178 metrik ton LPG setiap harinya.
Proses pengolahan gas menggunakan teknologi canggih yang melibatkan dua kolom fraksinasi dan satu kolom absorpsi, didukung sistem pendinginan MRU (Mechanical Refrigeration Unit) serta Turbo Expander untuk memaksimalkan recovery propana dan butana. Langkah ini tidak hanya mendukung program substitusi impor, tetapi juga berdampak positif terhadap perekonomian daerah.
Selama masa konstruksi EPC, proyek telah menyerap sekitar 261 tenaga kerja lokal, atau sekitar 60% dari total kebutuhan tenaga kerja. Dalam fase operasi dan pemeliharaan (O/M) selama 10 tahun ke depan, kilang diproyeksikan menyerap minimal 25 pekerja lokal, yang akan menciptakan efek multiplier bagi pelaku usaha di sekitar wilayah operasional.
Dalam hal pasokan listrik, pengembang memilih kemitraan dengan PT PLN (Persero) untuk memenuhi kebutuhan daya sebesar 3.465 KVA per hari. Kebutuhan listrik harian ini setara dengan biaya langganan sekitar Rp 74.161.423. Skema pasokan listrik nasional dinilai lebih efisien, andal, dan ramah lingkungan dibanding membangun pembangkit listrik terpisah.
Kerja sama ini juga merepresentasikan dukungan terhadap infrastruktur kelistrikan yang telah ada, sekaligus selaras dengan kebijakan pemerintah dalam pemanfaatan energi yang berkelanjutan. Partisipasi investor swasta nasional dalam proyek ini mencerminkan tingginya kepercayaan pelaku usaha terhadap arah kebijakan energi pemerintah.
Hidayat menambahkan bahwa dukungan menyeluruh dari seluruh pemangku kepentingan—baik di tingkat pemerintah pusat maupun daerah—sangat penting untuk menjamin kepastian hukum, kelancaran perizinan, operasional di lapangan, serta iklim investasi yang sehat dan kompetitif. Dengan sinergi yang kuat, inisiatif serupa di masa depan dapat terus bermunculan dan memberikan nilai tambah signifikan bagi perekonomian nasional serta kesejahteraan masyarakat luas.
Studi Kasus: Proyek Kilang LPG Cilamaya menunjukkan bagaimana kolaborasi publik-swasta mampu mendorong ketahanan energi. Dengan kapasitas 40 MMSCFD, kilang ini mampu mengurangi ketergantungan impor LPG hingga 178 metrik ton per hari. Data Kementerian ESDM 2024 menunjukkan bahwa Indonesia mengimpor 5,6 juta ton LPG, naik 12% dari 2020. Proyek ini diproyeksikan bisa memenuhi 10-15% kebutuhan nasional dari produksi domestik.
Infografis Potensi Dampak:
- Penyerapan tenaga kerja: 261 pekerja lokal (masa EPC), 25 pekerja tetap (masa O/M)
- Pasokan listrik: 3.465 KVA/hari → Rp 74 juta/hari
- Produksi LPG: 178 metrik ton/hari → 65.000 ton/tahun
- Target operasi: Januari 2026
Langkah strategis seperti ini membuktikan bahwa kemandirian energi bukan sekadar wacana, tetapi bisa diwujudkan melalui kolaborasi visioner, teknologi tepat guna, dan komitmen jangka panjang. Masa depan energi Indonesia ada di tangan kita semua—mari dorong lebih banyak inisiatif serupa yang berpijak pada pemanfaatan sumber daya alam sendiri.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.