KemenPU Perbaiki Jalan dan Tambah Posko Pengungsi Imbas Longsor Banjarnegara

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Jakarta – Tim teknis dari Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) diterjunkan langsung ke wilayah terdampak longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah, untuk segera memperbaiki akses jalan desa yang rusak. Langkah ini diambil agar distribusi logistik ke para pengungsi dapat berjalan tanpa hambatan. Perbaikan dilakukan menggunakan lapis pondasi agregat kelas A sebagai penanganan sementara, dipastikan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) wilayah Jateng-DIY.

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyampaikan bahwa perbaikan jalan desa ini bertujuan memperlancar mobilisasi tim penolong dan pasokan bantuan. Ia menekankan pentingnya akses yang aman dan cepat selama masa tanggap darurat. Selain perbaikan infrastruktur, tim juga terus memantau kondisi embung yang terbentuk akibat longsor, termasuk pengukuran debit air, potensi limpasan, serta pemantauan retakan tanah yang masih aktif.

Upaya penanganan diperluas dengan menggerakkan mitra dan perusahaan konstruksi lokal di sekitar Banjarnegara. Gotong-royong ini melibatkan penyediaan alat berat seperti excavator tipe PC200 dan PC75, tenaga operator, peralatan safety, terpal, hingga pasokan BBM untuk mendukung operasional alat. KemenPU juga mendirikan posko darurat berkapasitas 20 orang yang dilengkapi dapur umum dan logistik.

Layanan dasar bagi pengungsi pun menjadi fokus utama. Sebanyak 15 unit toilet portabel dan 16 unit Hidran Umum (HU) disediakan untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan masyarakat terdampak. Dody Hanggodo menegaskan komitmen penuh KemenPU dalam operasi pencarian korban, dengan mengerahkan 23 unit ekskavator ke lokasi yang diduga menjadi titik tertimbunnya korban.

Seluruh sumber daya KemenPU, lanjutnya, digerakkan secara cepat untuk mendukung pencarian, pemulihan akses jalan, dan penyediaan fasilitas dasar. Keselamatan petugas lapangan dan percepatan penanganan menjadi prioritas utama dalam operasi ini. Kerja kolaboratif antarinstansi dan masyarakat lokal terus diperkuat guna mempercepat pemulihan pasca-bencana.

Data Riset Terbaru 2024 dari Pusat Studi Bencana Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa longsor di wilayah Banjarnegara memiliki pola kejadian yang dipicu oleh curah hujan tinggi dan kondisi tanah lapuk akibat aktivitas vulkanik Gunung Prau. Studi ini mencatat peningkatan frekuensi longsor hingga 40% dalam dekade terakhir di kawasan pegunungan Banjarnegara. Analisis citra satelit menunjukkan adanya perubahan tutupan lahan dari hutan menjadi permukiman, memperparah risiko longsor.

Studi kasus penanganan bencana serupa di Kabupaten Pekalongan tahun 2023 menunjukkan bahwa keterlibatan perusahaan lokal dalam penanganan darurat mampu mempercepat pemulihan infrastruktur hingga 60%. Infografis dari BNPB menyebutkan bahwa waktu respons ideal dalam 72 jam pertama pasca-bencana meningkatkan efektivitas penanganan hingga 75%.

Setiap detik sangat berharga saat bencana terjadi. Keterlibatan semua pihak, kesiapan infrastruktur, dan respons cepat adalah kunci menyelamatkan nyawa dan memulihkan kehidupan. Mari terus dukung semangat gotong-royong, karena di tengah musibah, kekuatan terbesar kita adalah persatuan dan aksi nyata yang cepat, tepat, dan penuh empati.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan