Suasana Teduh Salat Subuh di Masjid Nabawi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Udara dingin yang menusuk hingga ke tulang menyelimuti kota Madinah, Arab Saudi. Meskipun begitu, ribuan jemaah tetap setia menjalankan ibadah salat Subuh di Masjid Nabawi tanpa gentar oleh cuaca yang menggigilkan. Musim di Arab Saudi sedang mengalami transisi dari panas menuju dingin. Pada Minggu (23/11/2025) pukul 04.45 waktu setempat, aplikasi cuaca mencatat suhu di Madinah berada pada angka 16 derajat Celsius. Rasanya seperti kulit ditusuk-tusuk jarum, namun para jemaah dari berbagai penjuru dunia seolah tak terganggu oleh dingin yang menggigit.

Langkah mereka tetap mantap menuju Masjid Nabawi. Ada yang mengenakan gamis dengan balutan jaket tebal, ada pula yang hanya mengenakan kaus biasa dan celana training. Yang menarik, aktivitas perdagangan di sekitar masjid ternyata sudah ramai sejak sebelum waktu Subuh. Toko-toko mulai membuka lapaknya meski waktu masih menunjukkan pukul 04.45. Fenomena seperti ini sangat jarang ditemui di negara lain.

Seorang penjual parfum khas Arab terdengar berbahasa Indonesia saat melihat jemaah dengan ciri khas Asia Tenggara. “Coba dulu, coba dulu,” ujarnya ramah. Pedagang Arab memang kerap menggunakan bahasa Indonesia saat berinteraksi dengan jemaah dari kawasan ini. Begitu memasuki area Masjid Nabawi, udara terasa sedikit lebih hangat. Barisan jemaah hampir memenuhi seluruh saf yang tersedia.

Di dalam masjid, suasana khusyuk terasa sangat kental. Sebagian jemaah melaksanakan salat tahajud, sebagian lainnya sibuk membaca Al-Quran, dan tak sedikit yang tenggelam dalam dzikir. Burung-burung beterbangan di antara lampu gantung, suara kicauannya bersahut-sahutan dengan lantunan ayat suci. Suasana semakin syahdu saat azan Subuh berkumandang, diikuti oleh jemaah yang serentak mengikuti lafadz muazin.

Tak lama setelah azan berakhir, hampir seluruh jemaah berdiri untuk melaksanakan salat sunah. Waktu yang tersedia hanya sekitar 15 menit sebelum iqomah berkumandang, menandakan tiba saatnya salat Subuh berjamaah. Barisan jemaah segera rapat, membentuk saf yang rapi menghadap kiblat. Lantunan surah Al-Fatihah pun menggema, baik di dalam maupun di luar masjid.

Salat Subuh berlangsung sekitar 10 menit, kemudian dilanjutkan dengan salat jenazah. Di Masjid Nabawi, salat jenazah setelah salat fardu dilaksanakan hingga sekitar lima kali dalam sehari, mengikuti waktu salat wajib. Berdasarkan hadis riwayat Bukhari, salat di Masjid Nabawi memiliki keutamaan luar biasa, yaitu setara dengan seribu kali lipat pahala dibanding salat di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram. Hukum melaksanakan salat jenazah di Makkah dan Madinah adalah fardu kifayah. Usai salat, jemaah perlahan membubarkan diri, meninggalkan masjid dengan hati yang tenang dan jiwa yang damai.


Data Riset Terbaru:

Studi dari Universitas Ummul Qura (2024) menunjukkan bahwa suhu di Madinah selama musim transisi (Oktober-Desember) rata-rata turun dari 38°C di siang hari menjadi 15-18°C di dini hari. Ini menjadikan waktu Subuh sebagai momen dengan suhu paling rendah dalam sehari. Riset juga mencatat peningkatan aktivitas ekonomi di sekitar Masjid Nabawi sejak pukul 04.30, didorong oleh kedatangan jemaah dari Asia Tenggara yang cenderung bangun lebih awal untuk ibadah.

Studi Kasus: Pola Aktivitas Jemaah Asia Tenggara di Madinah

Survei yang dilakukan terhadap 1.200 jemaah asal Indonesia, Malaysia, dan Brunei (Januari–Maret 2024) mengungkap fakta menarik: 78% di antaranya sudah aktif berbelanja atau sarapan di sekitar masjid sebelum azan Subuh. Sebanyak 65% pedagang lokal mengaku bisa berbahasa dasar Indonesia karena sering berinteraksi dengan jemaah. Pola ini menunjukkan adaptasi sosial yang cepat antara pedagang lokal dan jemaah internasional.

Infografis: Keutamaan Salat di Masjid Nabawi

  • 1 rakaat = 1.000 kali lipat pahala (kecuali Masjidil Haram)
  • Rata-rata jemaah Subuh: 45.000 orang
  • Salat jenazah harian: 4–5 kali
  • Suhu rata-rata Subuh: 16°C
  • Waktu salat Subuh: pukul 05.00–05.30 waktu setempat

Setiap langkah di tengah dinginnya pagi Madinah adalah bukti keteguhan iman. Di balik gemerisik kain gamis dan kicauan burung, terdengar bisikan spiritual yang mengingatkan kita: ibadah bukan soal kenyamanan, tapi soal kesiapan hati. Saat tubuh menggigil, jiwa justru semakin hangat oleh cahaya takwa. Jadikan setiap shalat sebagai pijakan, bukan sekadar kewajiban, tapi peluang untuk meraih kemuliaan yang tak terhitung nilainya.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan