Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) sedang mempersiapkan peluncuran perangkat lunak yang memungkinkan masyarakat memverifikasi status kehalalan suatu produk. Rencana ini bertujuan mempermudah konsumen dalam memilih barang yang sudah memiliki sertifikasi halal. Kepala BPJPH, Haikal Hassan, mengungkapkan bahwa software tersebut akan diluncurkan pada bulan Desember 2025, dan disiapkan untuk bisa melakukan pelacakan serta penelusuran terhadap data produk.
Pernyataan tersebut disampaikan usai menghadiri acara Jakarta Halal Market di kawasan Bundaran HI, Jakarta, pada hari Minggu (23/11/2025). Masyarakat nantinya dapat menggunakan aplikasi ini untuk memindai atau mengecek produk yang ingin diketahui status kehalalannya, bahkan tanpa harus melihat keberadaan logo halal pada kemasan.
Fitur unggulan dari aplikasi ini adalah pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang akan membantu proses identifikasi. Cukup dengan memindai nama produk, meskipun tanpa logo halal, sistem AI akan menerjemahkan informasi tersebut menjadi kode yang kemudian dicocokkan dengan database yang dimiliki BPJPH.
Hasil pengecekan akan langsung ditampilkan, menunjukkan apakah produk tersebut sudah tersertifikasi halal atau belum. Haikal Hassan menjelaskan bahwa jika produk sudah halal, aplikasi akan mengeluarkan notifikasi dengan suara “kling kling kling” sebagai tanda status halal. Sementara jika produk belum terdaftar atau belum memiliki sertifikasi, notifikasi yang muncul juga akan berbunyi serupa namun menunjukkan status belum halal.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan kepercayaan konsumen terhadap produk yang dikonsumsi, sekaligus mendorong pelaku usaha untuk segera mendaftarkan produknya dalam sistem jaminan halal.
Berdasarkan data dari BPJPH hingga Oktober 2025, baru sekitar 42% dari total produk yang beredar di pasaran telah mengantongi sertifikasi halal. Riset terbaru dari Lembaga Kajian Halal Indonesia (LKHI) 2024 menunjukkan bahwa 78% konsumen Muslim mengaku kesulitan memverifikasi kehalalan produk secara mandiri, terutama untuk produk impor atau makanan olahan dengan kemasan multibahasa. Studi kasus di Yogyakarta pada 2023 membuktikan bahwa penggunaan aplikasi pemindai halal mampu meningkatkan kepercayaan konsumen hingga 65% dalam memilih produk pangan.
Dengan adanya software berbasis AI ini, masyarakat tidak lagi perlu ragu atau bingung saat memilih produk. Teknologi bukan hanya mempermudah akses informasi, tetapi juga menjadi alat pemberdayaan konsumen yang sadar akan hak dan kewajiban dalam konsumsi halal. Saatnya kita sebagai bagian dari ekosistem halal ikut serta memastikan setiap yang kita konsumsi sesuai dengan prinsip syariah—karena kehalalan bukan sekadar pilihan, melainkan tanggung jawab.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.