Nelayan Ciheras Ditemukan Setelah Sempat Hilang Usai Disambar Petir Sebuah Kilometer dari Bibir Pantai Cipatujah

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Nelayan yang hilang akibat tersambar petir di perairan Pantai Cemara, Desa Ciheras, Kecamatan Cipatujah, Tasikmalaya, ditemukan pada hari Kamis (20/11/2025) setelah tiga hari pencarian yang intensif. Operasi pencarian melibatkan polisi, TNI, Basarnas, BPBD, nelayan setempat, dan warga sekitar.

Pencarian yang dimulai pagi hari hingga korban ditemukan dalam keadaan tidak selamat. Kapolsek Cipatujah, AKP Supian, mengungkapkan bahwa keamanan di lokasi tetap terjaga selama proses pencarian.

Bencana ini terjadi pada hari Selasa (18/11/2025) ketika Arif, seorang nelayan berusia 45 tahun dari Kampung Alur, Desa Ciheras, bersama putranya Riki, berangkat melaut dari Pelabuhan Panglemuan, Garut. Mereka berangkat sekitar jam 09.00 WIB untuk memasang jaring dan mencari ikan layur.

Cuaca yang awalnya cerah berubah menjadi hujan lebat dengan angin kencang di sore hari. Sekitar pukul 15.00 WIB, petir berulang kali mengenai perahu mereka. Sambaran pertama membuat perahu menggeliat, namun masih dapat dikontrol, sedangkan sambaran kedua mengenai tubuh Arif yang akhirnya jatuh ke dalam laut.

Dalam keadaan panik, Riki berusaha membantu ayahnya dengan segala cara. Ia bahkan turun ke dalam laut meski ombak tinggi dan petir terus menyambar. Namun, akibat gelap dan situasi yang sangat berbahaya, Riki terpaksa kembali ke darat untuk meminta bantuan.

Setelah laporan diterima, tim gabungan melakukan penyisiran darat, laut, dan sepanjang pantai. Warga dan nelayan ikut berpartisipasi karena Arif dikenal sebagai nelayan yang baik hati dan sering membantu sesama.

Kepala Desa Ciheras, AKH Asluri, konfirmasi bahwa korban ditemukan sekitar satu kilometer dari pantai dan sudah dievakuasi oleh petugas. Jenazah Arif akan diberikan pemeriksaan lebih lanjut oleh tim kepolisian.

Insiden ini menegaskan betapa pentingnya kesadaran akan bahaya cuaca ekstrem di laut. Nelayan harus selalu siap dengan peralatan keselamatan dan menghindari berlayar saat cuaca tidak mengizinkan. Kerjasama antara masyarakat dan instansi dalam situasi darurat juga sangat krusial dalam menyelamatkan nyawa.

Kehilangan yang dialami keluarga Arif menjadi pengingat bagi semua nelayan untuk tetap berhati-hati dan mematuhi protokol keselamatan. Semoga insiden ini menjadi pelajaran bagi semua yang beraktivitas di perairan untuk selalu memprioritaskan keselamatan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan