Cara Menggunakan Perintah Linux untuk Mendeteksi dan Menentukan Jenis File

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dalam sistema berbasis UNIX, ekstensi pada nama berkas tidak selalu menunjukkan jenis berkas aslinya. Bahkan, suatu berkas mungkin tidak memiliki ekstensi sama sekali. Hal ini dapat membuat pengelolaan data lebih sulit. Untuk mengidentifikasi berkas dengan cepat, Linux memiliki program bernama perintah file. Program ini berfungsi untuk menentukan jenis berkas, baik dalam format ASCII (American Standard Code for Information Interchange) maupun MIME (Multipurpose Internet Mail Extensions). Pada panduan ini, Anda akan mempelajari penggunaan perintah file serta memaksimalkan fungsinya untuk meningkatkan manajemen server dan operasi sistem Linux Anda.

Untuk menggunakan perintah file di Linux, Anda perlu terhubung melalui klien SSH seperti PuTTY atau Terminal. Syntax dasar perintah file adalah sebagai berikut:

file [opsi] [nama_berkas]

Daftar isi:

  • file – memerintahkan shell untuk menjalankan perintah file.
  • [opsi] – memodifikasi cara kerja perintah.
  • [nama_berkas] – menunjukkan nama berkas yang ingin diperiksa.

Saat dijalankan, perintah ini tidak memperhitungkan ekstensi berkas. Sebaliknya, perintah file menjalankan tiga pengujian untuk menentukan jenis berkas:

  1. Tes sistem berkas – memeriksa hasil pemanggilan sistem stat. Program ini menentukan apakah berkas tersebut kosong atau termasuk jenis berkas khusus. Program ini juga akan mencari format yang dikenal dan relevan dengan sistem yang Anda gunakan apabila sudah ditentukan dalam header sistem.
  2. Tes ajaib – menggunakan “angka ajaib”, yaitu serangkaian angka pendek di awal berkas, untuk memeriksa apakah berkas tersebut merupakan data biner yang bisa dieksekusi. Informasi yang diperlukan untuk tes ini tersedia di /etc/magic atau /usr/share/misc/magic, yang berasal dari berkas ajaib yang telah dikompilasi.
  3. Tes bahasa – memeriksa rangkaian karakter yang digunakan untuk menulis berkas, seperti teks ASCII atau UTF-8. Tes ini mencari urutan karakter tertentu pada beberapa baris pertama berkas. Karena tingkat akurasinya lebih rendah, tes ini dijalankan terakhir.

Output perintah akan menampilkan jenis berkas dalam format standar. Tergantung pada opsi yang digunakan, hasilnya juga bisa menampilkan informasi tambahan, seperti data dalam berkas terkompresi, ukuran, atau versi berkas.

Opsi pada syntax memungkinkan Anda menambahkan variabel untuk menambah fungsi perintah file di Linux. Berikut beberapa contoh opsi yang umum digunakan:

  • -b atau -brief – menampilkan deskripsi singkat tentang jenis berkas.
  • file * – mencantumkan semua jenis berkas di direktori kerja saat ini.
  • -i atau -mime – menampilkan jenis berkas MIME.
  • -s atau -special-files – membaca berkas khusus.
  • -z atau -uncompress – memeriksa dan menampilkan informasi dalam berkas terkompresi.
  • -c atau -checking-printout – memeriksa versi parsed berkas ajaib.
  • -m atau -magic-file – menggunakan berkas ajaib alternatif yang disediakan pengguna.
  • -d – menampilkan informasi debugging internal dalam format standar.
  • – mengambil jenis berkas dalam rentang tertentu.
  • -0 atau -print0 – menampilkan karakter null di akhir nama berkas.
  • -help – menampilkan pesan bantuan perintah file, termasuk daftar opsi yang tersedia dan penggunaannya.

Sebelum membahas setiap opsi satu per satu, buat berkas teks contoh bernama test.txt menggunakan editor nano:

nano test.txt

Setelah perintah di atas membuka berkas baru, tulis beberapa baris teks, lalu tekan Ctrl + X dan Y untuk keluar dan menyimpan perubahan Anda.

Di bagian ini, kita akan mempelajari cara menggunakan setiap opsi yang disebutkan di atas.

Memeriksa jenis berkas
Di Linux, pengguna bisa mengganti nama berkas dan nama baru tersebut mungkin tidak selalu menunjukkan isi berkas aslinya. Untuk mengetahui jenis berkas yang benar, jalankan perintah berikut:

file nama_berkas

Contohnya, Anda mengganti nama berkas test.txt menjadi text.zip, padahal isinya adalah berkas teks. Untuk menampilkan jenis berkas yang sebenarnya, jalankan perintah:

file text.zip

Outputnya akan menampilkan nama dan jenis berkas yang sesungguhnya, yaitu berkas teks ASCII.

Untuk menampilkan format dalam mode singkat, gunakan opsi -b di Terminal, diikuti dengan nama berkas. Berikut contohnya:

file -b text.zip

Perintah ini akan menampilkan jenis berkas tanpa mencantumkan namanya.

Mencantumkan jenis beberapa berkas
Perintah file juga bisa menampilkan daftar semua jenis berkas di direktori home. Untuk melakukannya, jalankan perintah file dengan menambahkan karakter wildcard (*):

file *

Program akan menampilkan semua berkas dan direktori di lokasi tersebut.

Selain itu, perintah file bisa menampilkan jenis berkas di dalam direktori tertentu. Berikut syntax umumnya:

file [path-ke-direktori]/*

Menemukan jenis berkas MIME
Opsi -i digunakan untuk menampilkan jenis berkas MIME. Jenis berkas MIME terdiri dari dua bagian: tipe dan subtipe. Formatnya menggunakan garis miring (/) untuk memisahkan kedua bagian tersebut tanpa spasi di antaranya.

Berikut syntax umumnya:

file -i nama_berkas

Sebagai contoh, untuk melihat jenis MIME dari berkas test2.txt, jalankan perintah berikut:

file -i test2.txt

Program tidak lagi mendefinisikan format berkas sebagai teks ASCII, tapi menampilkan hasil sebagai text/plain; charset=us-ascii.

Membaca jenis berkas khusus
Perintah file memungkinkan Anda membaca berkas khusus, seperti berkas informasi sistem, dengan menambahkan opsi -s.

Penting! Hanya pengguna root yang bisa menjalankan perintah file dengan opsi -s. Apabila dijalankan tanpa izin root, akan muncul error yang mengatakan bahwa izin membaca tidak diperbolehkan.

Opsi ini hanya mengklasifikasikan berkas sebagai berkas khusus blok, link simbolik, direktori, atau tidak ada.

Berikut format umumnya:

sudo file -s nama_berkas

Sebagai contoh, untuk membaca berkas ploop19269, jalankan perintah berikut:

sudo file -s /dev/ploop19269

Outputnya akan menunjukkan bahwa ploop19269 adalah sektor boot DOS/MBR.

Membaca berkas terkompresi
Ada dua cara untuk memeriksa berkas terkompresi seperti arsip ZIP atau gzip, yaitu dengan menggunakan opsi -z dan -Z. Opsi -z menampilkan informasi mendetail beserta isinya, sedangkan -Z hanya menampilkan jenis berkas.

Berikut syntax umum untuk opsi -z:

file -z nama_berkas

Misalnya, untuk membaca data lengkap berkas test2.txt.gz, jalankan perintah:

file -z test2.txt.gz

Outputnya akan menampilkan bahwa test2.txt.gz adalah berkas terkompresi gzip yang berisi test2.txt.

Sedangkan untuk opsi -Z, berikut format umumnya:

file -Z nama_berkas

Contohnya, untuk melihat jenis berkas test.gz saja, jalankan:

file -Z test.gz

Perintah ini hanya akan menampilkan jenis berkas di dalam test.gz, yaitu teks ASCII.

Menguji versi parsed suatu berkas
Menambahkan opsi -c memungkinkan Anda melihat versi parsed (diuraikan) dari berkas apa pun. Opsi ini menampilkan informasi seperti jenis, opcode, dan nilai. Biasanya, -c digunakan bersama dengan -m untuk mendebug berkas ajaib baru sebelum diinstal.

Berikut syntax umumnya:

file -c nama_berkas

Sebagai contoh, untuk menampilkan bentuk parsed dari berkas test.txt, jalankan:

file -c test.txt

Mencantumkan jenis berkas
Perintah file juga bisa menampilkan semua jenis berkas dalam suatu direktori menggunakan rentang karakter bergaya Regex. Ketik perintah file, lalu tempatkan nilai dalam tanda kurung siku, diikuti dengan tanda bintang (*).

Syntax umumnya adalah sebagai berikut:

file [range1-range2]*

Misalnya, untuk memeriksa berkas yang namanya dimulai dari huruf a hingga z, jalankan perintah berikut:

file [a-z]*

Karena program ini peka terhadap huruf besar dan kecil, hasilnya hanya akan menampilkan berkas yang dimulai dengan huruf kecil a sampai z.

Karena program ini peka terhadap huruf besar-kecil, outputnya hanya akan menampilkan berkas yang dimulai dengan huruf kecil a hingga z. Untuk menyertakan karakter huruf besar, tambahkan rentang lain, seperti berikut ini:

file [a-z]* [A-Z]*

Pada sistem UNIX, nama berkas dan ekstensi tidak selalu mencerminkan jenis berkas yang sebenarnya. Karena itulah Linux menyediakan perintah file untuk membantu pengguna mengetahui jenis berkas dengan tepat. Saat menjalankannya, gunakan opsi yang sesuai dan tentukan nama berkas yang ingin diperiksa. Ada berbagai variabel yang bisa digunakan bersama perintah file, seperti -c – menguji bentuk berkas parsed, -i – menemukan jenis MIME, * – mencantumkan beberapa berkas, dan -z – membaca konten yang dikompresi. Semoga panduan ini membantu Anda mempelajari cara mengelola data menggunakan perintah file di Linux. Apabila masih memiliki pertanyaan atau saran, silakan tinggalkan lewat kolom komentar di bawah artikel ini, ya.

Tanya jawab (FAQ) perintah file Linux
Di bagian ini, kami akan menjawab beberapa pertanyaan umum tentang perintah file di Linux.

Apa fungsi perintah file Linux?
Nama berkas di UNIX bisa sama sekali tidak terkait dengan jenis berkasnya. Akibatnya, terkadang sulit untuk mengetahui isi berkas asli hanya dari namanya. Nah, perintah file akan menampilkan format yang digunakan oleh berkas tersebut, serta memeriksa setiap argumen menggunakan tiga jenis pengujian: sistem berkas, ajaib, dan bahasa. Pengujian pertama yang berhasil akan menentukan jenis berkas yang ditampilkan.

Apa perintah Linux untuk membuat berkas kosong di direktori saat ini?
Untuk membuat satu atau beberapa berkas kosong, gunakan perintah touch. Perintah ini tersedia di semua sistem Linux dan sangat berguna ketika Anda belum memiliki data untuk disimpan. Syntax umumnya adalah: touch nama_berkas. Untuk membuat beberapa berkas sekaligus, jalankan: touch nama_berkas1 nama_berkas2.

Data Riset Terbaru:
Menurut survei terbaru dari Linux Foundation, penggunaan perintah file di kalangan administrator sistem terus meningkat, khususnya dalam pengelolaan server cloud dan pengembangan aplikasi modern. Studi ini juga menunjukkan bahwa pengetahuan tentang perintah file menjadi salah satu keterampilan penting bagi profesional IT saat ini.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Perintah file tidak hanya membantu dalam identifikasi jenis berkas, tetapi juga meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sistem. Dengan memahami opsi-opsi yang tersedia, Anda dapat mengoptimalkan waktu dan sumber daya dalam mengelola berkas di sistem Linux. Misalnya, penggunaan opsi -z untuk berkas terkompresi dapat mempersingkat waktu dalam memeriksa integritas data.

Kesimpulan
Penggunaan perintah file di Linux tidak hanya membantu dalam identifikasi jenis berkas, tetapi juga meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sistem. Dengan memahami berbagai opsi yang tersedia, Anda dapat mengoptimalkan waktu dan sumber daya dalam mengelola berbagai jenis berkas. Jangan ragu untuk menguasai perintah ini dan nikmati kelebihan yang ditawarkannya dalam penggunaan Linux sehari-hari.

Baca Seputar Tutorial lainnya di Seputar Tutorial Page

Tinggalkan Balasan