Port 587 memainkan peran penting dalam mengoptimalkan pengiriman email. Berbeda dengan port pengiriman standar seperti 25 atau 465, port ini menyediakan koneksi yang lebih aman dan terotentikasi antara klien email dengan server. Meskipun port 587 tidak diakui sebagai default oleh IANA (Internet Assigned Numbers Authority), hal ini dapat menimbulkan masalah konektivitas pada server email, seperti gagal pengiriman email atau terputusnya koneksi.
Pemblokiran port 587 dapat membahayakan pengguna individu dan organisasi yang bergantung pada email untuk komunikasi sehari-hari. Hal ini dapat mengganggu kegiatan bisnis seperti manajemen proyek dan upaya retensi pelanggan. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan bagaimana mencheck apakah port 587 terbuka dan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah jika port tersebut diblokir.
SMTP, atau Simple Mail Transfer Protocol, adalah kerangka dasar dalam komunikasi email. Protokol ini memungkinkan kirim dan menerima pesan email melintasi server melalui jaringan. Port 587 memiliki peran penting dalam proses ini. Meskipun port SMTP lama juga mendukung transmisi data, port 587 menawarkan tingkat keamanan yang lebih tinggi untuk pengiriman email keluar.
Port 25 dan 465 adalah alternatif lain yang sering digunakan. Port 25 tidak memerlukan autentikasi dan merupakan port default untuk relay pesan. Sementara itu, port 465 dirancang untuk SMTPS (SMTP over SSL). SMTPS menggunakan enkripsi SSL dan kini digantikan oleh metode STARTTLS yang lebih fleksibel dan aman, yang digunakan bersama port 587. Meskipun demikian, beberapa ISP dan provider hosting masih mendukung port 465 untuk pengiriman SMTP.
Port 587 merupakan standar untuk pengiriman email yang aman. Berbeda dari port pengiriman biasa, port 587 menggunakan enkripsi tingkat lanjut untuk melindungi data sensitif selama proses pengiriman email. Port ini diperkenalkan sebagai alternatif dari port 465 dan dirancang untuk memastikan kebijakan keamanan baru kompatibel dengan traffic relay tradisional melalui port 25. Oleh karena itu, port 587 sering disebut sebagai port standar untuk pengiriman email.
Port 587 menggunakan enkripsi Transport Layer Security (TLS) opportunistic melalui perintah STARTTLS. TLS opportunistic, atau STARTTLS, menyediakan lapisan keamanan tambahan dengan mengenkripsi koneksi, meskipun awalnya dimulai dalam format teks biasa. Jadi, saat terhubung ke server SMTP melalui port 587, mail client akan mengirimkan perintah STARTTLS, meminta server untuk menegosiasikan koneksi terenkripsi yang aman. Proses enkripsi ini memastikan data terlindungi dari penyadapan dan akses tidak sah.
Port 587 merupakan solusi yang aman untuk mengirim email karena memerlukan autentikasi. Sebelum mengirim email, klien email harus mengidentifikasi diri ke server email. Hal ini membantu mencegah spam dan pengiriman email tidak sah. Spammer sering menggunakan skrip otomatis untuk mengirim email massal tanpa autentikasi. Dengan adanya kewajiban autentikasi, server dapat memblokir pengiriman semacam ini. Autentikasi juga memastikan hanya pengguna sah yang bisa mengirim email dari suatu akun. Metode ini mencegah pengambilan alih akun untuk keperluan spam atau phishing. Menggunakan port 587 sejalan dengan standar keamanan email modern dan membantu meningkatkan tingkat keberhasilan pengiriman email.
Memastikan port 587 terbuka sangat penting untuk menghindari gangguan komunikasi email. Namun, beberapa ISP membatasi port tertentu, sehingga Anda mungkin menemukan port email tertutup. Apabila port yang Anda gunakan diblokir, beberapa pesan error yang biasanya muncul meliputi “Closed SMTP connect() failed,” “Timeout::Error (execution expired),” “Mailer Error: SMTP connect() failed,” “Connection unexpectedly closed: timed out,” “SMTP ERROR: QUIT command failed: Connection: closed,” hingga “SMTP ERROR: Failed to connect to server: Permission denied (13).”
Ada dua cara untuk memeriksa status port, yang akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini. Penting! Dalam bagian ini, kita akan menggunakan perintah telnet. Karena telnet adalah perintah khusus, Anda memerlukan akses administrator untuk menjalankannya. Jika tidak, komputer tidak akan mengenali perintah tersebut dan Anda tidak bisa melakukan pengecekan.
Command Prompt di Windows dan Terminal di macOS serta Linux adalah interface yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan sistem operasi melalui perintah berbasis teks. Tool ini menyediakan cara langsung untuk menjalankan perintah, mengeksekusi skrip, dan mengelola berbagai aspek sistem tanpa antarmuka grafis. Berikut cara membuka Command Prompt di Windows: Tekan Win+R. Ketik cmd pada jendela yang muncul. Klik OK atau tekan Enter. Anda akan masuk ke Command Prompt Windows. Untuk pengguna macOS: Tekan F4 untuk membuka Launchpad. Ketik Terminal di kolom pencarian, lalu tekan Enter. Aplikasi Terminal akan terbuka. Untuk pengguna Linux, bisa membuka Terminal dengan shortcut Ctrl+Alt+T.
Setelah membuka interface command-line, jalankan perintah telnet melalui Command Prompt atau Terminal untuk mengecek apakah port 587 terbuka. Caranya, ketik “telnet email-server-anda.com 587.” Pastikan mengganti “email-server-anda.com” dengan host server email Anda yang sesungguhnya. Untuk pengguna Hostinger, hostname server emailnya adalah “smtp.hostinger.com.” Tekan Enter. Jika port terbuka, Anda akan melihat pesan “220.” Sebaliknya, jika port tertutup, Anda akan melihat pesan error bahwa koneksi SMTP ditolak (connection refused).
Selain menggunakan telnet, Anda juga bisa memanfaatkan tool cek port online untuk memastikan konektivitas port. Di tutorial ini, kami menggunakan CanYouSeeMe untuk mengecek apakah port 587 terbuka: Buka website CanYouSeeMe (canyouseeme.org) dan temukan kolom input pemeriksa port. Masukkan alamat IP dan angka 587 sebagai nomor port. Klik “Check Port” atau tekan Enter untuk menjalankan tes. Apabila port terbuka, Anda akan mendapatkan konfirmasi positif. Kalau tertutup, tool akan menampilkan pesan bahwa koneksi gagal dibuat atau port SMTP melebihi batas waktu (timeout).
Mengalami error port 587 diblokir bisa sangat mengganggu, terutama jika Anda sering menggunakan email untuk kebutuhan bisnis. Berikut tips untuk mengatasi masalah pengiriman email: Penting! Anda perlu hak administrator di komputer untuk memperbaiki port yang diblokir melalui pengaturan firewall. Karena port 587 termasuk port terbatas, perubahan hanya bisa dilakukan dengan akses administrator. Firwall berfungsi mengamankan komputer dari akses tidak sah dan traffic berbahaya. Namun, firewall bisa memblokir traffic yang seharusnya diizinkan, termasuk port 587 untuk komunikasi email. Untuk mengatasi masalah, periksa pengaturan firewall sesuai sistem operasi. Untuk Windows: Buka menu Start, lalu ketik “Windows Security” pada kolom pencarian dan pilih hasilnya. Klik “Firewall & network protection.” Scroll ke bawah dan pilih “Allow an app through firewall.” Cari entri klien email atau port 587, lalu pastikan statusnya diizinkan. Untuk macOS: Buka menu Apple → System Preferences → Security & Privacy. Klik tab Firewall, lalu klik “Firewall Options.” Cari klien email atau port 587 dalam daftar aplikasi yang diizinkan. Kalau belum ada, klik tombol “+” untuk menambahkan. Klik OK untuk menyimpan perubahan. Untuk Linux: Buka Terminal. Cari perintah firewall sesuai distribusi Linux. Untuk Ubuntu, gunakan perintah ufw. Untuk CentOS, gunakan perintah firewalld. Tambahkan aturan baru untuk port 587. Untuk Ubuntu, gunakan perintah “ufw allow 587/tcp.” Untuk CentOS, gunakan perintah “firewall-cmd -add-port=587/tcp.” Pastikan protokol diatur ke TCP dan nomor port adalah 587. Simpan perubahan firewall.
Router dan pengaturan jaringan juga memengaruhi port yang bisa diakses. Konfigurasi yang salah bisa memblokir port 587, memengaruhi pengiriman email. Ikuti langkah-langkah berikut untuk memastikan router atau jaringan bukan penyebab gangguan email: Buka browser dan masukkan alamat IP router, biasanya 192.168.1.1 atau 192.168.0.1. Jika tidak, cari IP router melalui Command Prompt atau Terminal dengan perintah ipconfig. Login menggunakan kredensial admin router. Cari menu Port Forwarding pada tampilan konfigurasi router, biasanya di bagian Advanced. Buat aturan penerusan port baru untuk port 587. Setiap router memiliki tampilan program yang berbeda, sehingga langkah-langkah mungkin berbeda. Pastikan Anda menggunakan alamat IP, username, password, dan nomor port yang benar. Jika masalah berlanjut, coba restart router.
Penyedia Layanan Internet (ISP) biasanya memantau traffic jaringan untuk menjaga lingkungan aman dan bebas spam. Beberapa ISP memblokir port 587 untuk mencegah spam atau pengiriman email tidak sah. Jika ada kemungkinan port 587 diblokir ISP, hubungi layanan pelanggan mereka. Tanyakan apakah ada kebijakan terkait pemblokiran port dan apakah mereka bisa membuka akses. Jika port 587 tetap diblokir, gunakan port lain yang disediakan oleh provider layanan email, seperti port 465 atau 25.
Konfigurasi server email umumnya berbeda antara provider hosting. Beberapa layanan mengizinkan port 587, sementara yang lain memblokirnya dan hanya mengaktifkan port lain. Oleh karena itu, penting memastikan server email provider Anda mendukung port yang ingin digunakan. Email perusahaan Hostinger menggunakan port 465 dengan enkripsi TLS sebagai konfigurasi SMTP default. Hostinger juga mengizinkan penggunaan port 25 sebagai port relay pesan. Jika Anda menggunakan layanan email Hostinger dan mengalami masalah enkripsi saat pengujian port jaringan, Anda bisa berpindah ke port 587. Berikut cara mengubah konfigurasi server SMTP:
Buka klien email di panel admin website. Masuk ke pengaturan klien email, lalu pilih opsi Other SMTP pada bagian Mailer. Isi informasi pada bagian Other SMTP dengan detail berikut: Hostname: smtp.hostinger.com. Tingkat enkripsi: TLS atau STARTTLS. Nomor port: 587.
Port 587 adalah salah satu port server email paling aman. Namun, karena bukan port default menurut IANA, terkadang terdapat masalah konektivitas server atau gangguan pengiriman email. Untuk mengatasinya, lakukan pengujian port SMTP untuk memastikan port 587 bisa diakses. Berikut ringkasan caranya: Gunakan perintah telnet. Pengguna Windows dapat menjalankannya lewat Command Prompt, sementara pengguna macOS dan Linux bisa menggunakan Terminal. Gunakan pemeriksa port online. CanYouSeeMe.org adalah salah satu tool populer untuk tugas ini. Meskipun server email mendukung port 587, masalah pengiriman email terkait SMTP tetap bisa terjadi. Error yang muncul bisa berupa koneksi ditolak, izin ditolak, eksekusi berakhir, atau koneksi terputus. Pastikan konfigurasi server email Anda benar agar proses pengiriman email tetap lancar. Anda bisa memeriksa pengaturan firewall komputer, memastikan konfigurasi port forwarding pada router, atau menghubungi ISP untuk mengetahui apakah ada pembatasan pada port 587. Di tutorial ini, kami juga menjelaskan cara menggunakan port 587 di Hostinger. Dengan mengikuti langkah-langkah yang dijelaskan dan mengkonfigurasi server email yang tepat di Hostinger, komunikasi email Anda akan lebih lancar dan stabil.
Baca Seputar Tutorial lainnya di Seputar Tutorial Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.