Gunung Semeru dinyatakan naik ke tingkat bahaya tingkat IV (Awas) oleh Badan Geologi. Perubahan ini dilakukan setelah terjadi erupsi besar pada siang hari. Kepala Badan Geologi, M Wafid, mengumumkan kenaikan status aktivitas Gunung Semeru dari level III (Siaga) ke level IV (Awas) pada pukul 17.00 WIB. Keputusan ini berdasarkan evaluasi terhadap radius bahaya yang sudah melampaui 8 kilometer, serta penentuan zona berbahaya sejauh 20 kilometer di sisi selatan-tenggara akibat adanya potensi luncuran awan panas dan lahar.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa kolom abu yang keluar mencapai ketinggian sekitar 2.000 meter di atas puncak, atau sekitar 5.676 meter di atas permukaan laut. Awan abu tersebut berwarna kelabu pekat dan bergerak ke arah utara hingga barat laut, sesuai dengan arah angin. Catatan dari Pos Pengamatan Gunung Sawur menunjukkan bahwa erupsi berlangsung selama sekitar 16 menit 40 detik. Awan panas teramati meluncur sejauh 8,5 kilometer dari puncak, menurut data BPBD Provinsi Jawa Timur, sementara laporan dari pos pantau mengungkapkan bahwa jarak luncuran telah mencapai 7 kilometer dan masih terus berkembang.
Sebagai dampak langsung dari status bahaya yang bertambah, Jembatan Gladak Perak, yang merupakan jalur utama menuju kawasan terdampak, telah ditutup. Penutupan ini bertujuan untuk menjaga keselamatan warga dan pengunjung yang berada di sekitar lereng Gunung Semeru. Selain itu, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) telah menutup seluruh aktivitas pendakian di Gunung Semeru setelah erupsi besar pada sore hari. Kepala BB TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, menjelaskan bahwa keputusan penutupan ini diambil sebagai langkah pencegahan terhadap potensi risiko bagi pendaki dan masyarakat sekitar.
“Dengan mempertimbangkan kondisi saat ini serta rekomendasi dari PVMBG, pendakian Gunung Semeru, termasuk jalur menuju Ranu Kumbolo, ditutup mulai hari ini hingga dinyatakan aman,” kata Rudijanta. Balai Besar TNBTS juga meminta calon pendaki yang telah memesan tiket melalui situs resmi bromotenggersemeru.id untuk melakukan penjadwalan ulang pendakian.
Bercatatan, beberapa warga di Lumajang telah mengungsi ke Balai Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, setelah erupsi besar terjadi. Hingga Rabu malam, tercatat ada empat titik pengungsian, termasuk di Balai Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, SDN Supiturang 4, dan SMP Pronojiwo 02. Petugas telah mengimbau warga untuk tetap berada di tempat pengungsian sementara menunggu informasi terkini tentang kapan situasi akan menjadi aman.
Beberapa rekomendasi juga dikeluarkan bagi masyarakat, seperti menghindari aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak, serta tidak berada dalam radius 500 meter dari sempadan sungai akibat potensi perluasan awan panas dan lahar hingga 13 kilometer. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di seluruh aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Pembahasan lebih lanjut dapat disaksikan dalam program detikPagi edisi Kamis (20/11/2025). Nikmati juga menu sarapan informasi khas detikPagi secara langsung (live streaming) setiap Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com, YouTube, dan TikTok Thecuy.com. Selain itu, detikers juga bisa berbagi ide, cerita, atau pertanyaan melalui kolom live chat.
Data riset terbaru menunjukkan bahwa erupsi Gunung Semeru pada kali ini lebih intens dibandingkan dengan erupsi sebelumnya, dengan kolom abu yang lebih tinggi dan area bahaya yang lebih luas. Analisis unik dan simplifikasi menunjukan bahwa erupsi ini memiliki kemungkinan besar disebabkan oleh tekanan magma yang meningkat secara signifikan di bawah puncak gunung. Studi kasus sebelumnya menunjukkan bahwa erupsi Gunung Semeru cenderung berulang setiap beberapa tahun, dan peningkatan aktivitas vulkanik ini harus dipantau dengan sangat teliti untuk mencegah bencana yang lebih besar.
Kesimpulan, situasi saat ini mengingatkan kita betapa pentingnya kesadaran akan bahaya alami dan kesiapan untuk menghadapinya. Meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas vulkanik dan melaksanakan langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap masyarakat. Jaga kesiapan dan waspada, karena keselamatan kita adalah tanggung jawab bersama.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.