RI Ajukan Kerjasama dengan Uni Emirat Arab untuk Mengubah Sampah menjadi Listrik dan Membangun Pusat Data

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Rosan Roeslani, Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) serta CEO Danantara, melakukan pertemuan dengan Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab (UEA), Suhail Mohamed Al Mazrouei. Dalam kesempatan itu, Rosan didampingi oleh Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir.

Selama pertemuan, Rosan mengundang pihak UEA untuk meningkatkan investasinya di berbagai proyek di Indonesia. Dia menegaskan bahwa UEA sudah terlibat dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Waduk Cirata, Jawa Barat, dengan kapasitas 145 MW.

Rosan juga mengajukan tawaran investasi di proyek alumina di Kalimantan Barat, pengelolaan sampah menjadi energi, serta pembangunan data center. “Dalam hal pengelolaan sampah, kami juga menawarkan, meskipun baru saja meluncurkan tujuh proyek pertama, tetapi nanti akan ada yang lain, dan mereka tertarik untuk ikut berpartisipasi. Selain itu, tadi juga dibahas kemungkinan kerja sama dalam investasi data center,” ujar Rosan setelah pertemuan di The Langham, Jakarta, Rabu (19/11/2025).

Investasi pembangunan pelabuhan juga menjadi salah satu paket yang ditawarkan. Rosan menjelaskan bahwa UEA memiliki pengalaman yang luas dalam bidang ini. “Dalam infrastruktur, mereka juga berminat, dan di bidang lain, mereka menawarkan kerja sama dengan Danantara di port, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Mereka sudah punya pengalaman yang baik dalam pengelolaan pelabuhan,” katanya.

Sementara itu, Suhail Mohamed Al Mazrouei menyatakan bahwa infrastruktur Indonesia membutuhkan investasi yang besar, dan pihak UEA siap berperan aktif. Salah satu bidang yang ditargetkan adalah investasi di data center. “Data center sangat penting untuk manufaktur di masa depan, terutama bagi generasi muda. Mereka menggunakan banyak data dan lebih banyak bergantung pada AI dalam industri, pendidikan, layanan kesehatan, dan bidang lainnya. Indonesia memiliki potensi besar dalam sumber daya manusia, orang-orang cerdas yang akan inovatif jika memiliki energi dan teknologi,” ujarnya.

Suhail juga menambahkan bahwa Indonesia telah menawarkan berbagai peluang investasi yang menarik bagi perusahaan UEA, termasuk proyek aluminium, energi, dan investasi di jaringan listrik. “Kami percaya pada rakyat Indonesia, terutama generasi muda, dan kami akan berinvestasi. Sebagai yang disampaikan Menteri Investasi, kami telah menemukan beberapa bidang kolaborasi, seperti aluminium, data center, energi, interkoneksi, investasi di jaringan listrik, dan banyak lagi,” katanya.

Kedua negara telah menunjukkan kesungguhan dalam mendorong kerja sama yang lebih dalam, terutama dalam sektor teknologi dan infrastruktur. Ini bukan hanya akan memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memperkuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan UEA.

Pertemuan ini menandai langkah penting dalam menjalin kerjasama yang lebih kuat, terutama dalam mengembangkan infrastruktur dan teknologi masa depan. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya akan meningkatkan daya saingnya di tingkat global, tetapi juga memberikan peluang bagi generasi muda untuk berinovasi dan berkembang dalam era digital.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan