Hubungan Bupati dan Sekda Kabupaten Tasikmalaya dalam Situasi Zona Dingin

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Kabupaten Tasikmalaya, hubungan antara Sekretaris Daerah Mohamad Zen dan Bupati Cecep Nurul Yakin dinilai sejuk. Meskipun bekerja di lokasi yang sama, kedua pejabat jarang terlihat bersama dalam kegiatan resmi. Ketika muncul bersama, jarak fisik mereka terlihat jelas, menunjukkan komunikasi yang kurang dekat.

Beberapa pihak mengaku hubungan antara keduanya tetap baik, namun kondisi lapangan memberikan citra berbeda. Keadaan ini semakin diperparah dengan kabar yang beredar tentang menggantinya. Informasi tersebut awalnya muncul dari lingkungan kantor bupati, kemudian cepat menyebar di kalangan ASN.

Sekda Mohamad Zen, birokrat berpengalaman yang baru diperpanjang jabatan tahun ini, kini diusulkan untuk diganti oleh Bupati Cecep Nurul Yakin. Meskipun belum ada surat resmi atau pernyataan resmi, tanda-tanda telah muncul. Seperti rapat-rapat yang tidak lagi mengundang Sekda, disposisi langsung dari bupati, dan koordinasi antar-dinas yang menghindari jalur komando normal.

Satu kepala bidang dinas mengungkap bahwa biasanya Sekda berperan sebagai pusat koordinasi, namun sekarang banyak disiplini langsung dari bupati. Hal ini membangkitkan spekulasi tentang keterbatasan harmonisasi antara kedua pejabat.

Yayan Kusmayadi, tokoh masyarakat dari Tasikmalaya Selatan (Tasela), menganggap situasi ini sebagai akibat perseteruan politik pasca Pilkada. Menurutnya, Sekda menjadi korban residu politik lokal. “Yang menang jadi arang, yang kalah jadi abu,” ujarnya. Dia menambahkan bahwa semua pejabat terlibat, baik bupati, wakil bupati, maupun sekda, berasal dari Tasela, sehingga permasalahan ini menjadi tanggung jawab bersama.

Kondisi yang terjadi dianggap tidak optimal, terutama karena semuanya berasal dari wilayah yang sama. Yayan meminta agar semua pihak bisa lebih saling mengerti dan berkoordinasi dengan baik, mengingat perjuangan bersama yang telah dilakukan sebelumnya.

Hubungan yang kurang harmonis antara pimpinan pemerintahan dapat mempengaruhi efisiensi dinas. Publik dengan cepat menyadari adanya ketegangan, meskipun sering kali disembunyikan. Dalam situasi seperti ini, penting bagi semua pihak untuk memfokuskan diri pada kerja sama yang konstruktif, agar layanan bagi masyarakat tidak terganggu. Koordinasi yang baik antara bupati dan sekda merupakan kunci untuk mewujudkan pemerintahan yang efisien dan bertanggung jawab.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan