Ketidakpastian Pasar Keuangan Bertambah Akibat Shutdown Pemerintah AS

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemimpin Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, membagikan informasi tentang kenaikan ketidakpastian dalam pasar keuangan dunia yang disebabkan oleh penutupan pemerintah (government shutdown) di Amerika Serikat (AS) serta arah kebijakan suku bunga yang diambil oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.

Perry menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi AS masih mengalami kendala karena tarif dagang yang terus berdampak dan pemberhentian sementara kegiatan pemerintah. Government shutdown tersebut berlangsung dari 1 Oktober hingga 12 November 2025, menjadi yang terpanjang sepanjang sejarah AS.

“Ketidakpastian pasar keuangan global kembali naik akibat government shutdown sementara dan arah suku bunga kebijakan AS. Ekonomi AS terus melambat dikarenakan tarif dagang yang berlanjut serta pemberhentian kegiatan pemerintah terlama sepanjang sejarah, yang turut memengaruhi ketenagakerjaan yang masih lemah,” ujar Perry dalam konferensi pers daring, Rabu (19/11/2025).

Perlambatan ekonomi tidak hanya terjadi di AS, tetapi juga di Jepang, China, dan India akibat permintaan dalam negeri yang belum stabil. Namun, ekonomi Eropa menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dari perkiraan, didukung oleh konsumsi rumah tangga dan investasi yang meningkat seiring pelonggaran kebijakan moneter.

“Dengan kondisi ini, prediksi pertumbuhan ekonomi global 2025 tetap sekitar 3,1%, lebih rendah dibandingkan dengan realisasi tahun 2024,” tambah Perry.

Selain itu, ketidakpasan pasar keuangan dunia juga dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga bank sentral AS yang lebih berhati-hati. The Fed diyakini akan menahan penurunan suku bunga hingga akhir tahun ini. “Kebijakan tarif membantu menahan inflasi AS, sementara pasar tenaga kerja masih lemah akibat kebijakan imigrasi dan pemberhentian kegiatan pemerintah,” penuturasnya.

Perry Warjiyo juga menyoroti bahwa stabilitas ekonomi global masih memerlukan perhatian khusus, terutama dengan kondisi yang terus berubah di berbagai negara. Pertumbuhan ekonomi yang melambat memerlukan langkah-langkah strategis untuk memastikan kestabilan keuangan dunia.

Semua pihak, baik pemerintah maupun pengambil kebijakan, perlu berkoordinasi lebih baik untuk mengatasi tantangan ini. Dengan kerja sama yang kuat, dapat diharapkan stabilitas ekonomi akan kembali dan pertumbuhan akan lebih positif di tahun-tahun mendatang.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan