Masih Muda Tidak Menjadi Alasan untuk Merasa Lebih Aman dari Penyakit Jantung, Sebagai Pesan Dokter

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Penyakit jantung kini semakin sering ditemukan pada kelompok usia 20 hingga 30 tahun, meskipun banyak yang masih merasa terlindungi dari masalah jantung karena belum mencapai usia lanjut. Dr. Simon Salim, spesialis penyakit dalam dengan fokus kardiovaskular di Brawijaya Hospital, menjelaskan bahwa kondisi jantung pada usia muda umumnya lebih sehat dibandingkan dengan orang tua. Namun, hal ini tergantung pada pola hidup dan kebiasaan yang dibangun sejak remaja.

“Tetapi, semua tergantung gaya hidup sejak remaja,” katanya dalam wawancara di Jakarta Selatan, Selasa, 18 November 2025. Menurut dr. Simon, indikator awal untuk menilai kesehatan jantung pada orang muda adalah keberadaan atau tidaknya keluhan dan kemampuan melakukan aktivitas fisik secara rutin. Salah satu cara untuk mengecek ini adalah dengan melihat kebiasaan berolahraga.

“Jika seseorang tidak mengalami keluhan dan bisa berolahraga, itu bisa menjadi tes awal,” terangnya. “Jika orang tersebut berolahraga teratur, biasanya tubuhnya akan lebih bugar tanpa masalah.” Namun, jika seseorang sering mengalami masalah saat meningkatkan intensitas latihan, ini bisa menjadi tanda peringatan. Pada orang sehat, umumnya kemampuan fisik dapat diperbaiki secara bertahap.

“Jika latihan terus-menerus tapi tidak ada progres, mungkin ada masalah jantung atau paru,” tambahnya. “Namun, jika olahraga membuat tubuh lebih bugar dan intensitasnya bisa diatur, biasanya tidak ada masalah dengan jantung atau organ lain,” penutup dr. Simon.

Data terbaru menunjukkan bahwa pola hidup sehat sejak dini sangat memengaruhi kesehatan jantung jangka panjang. Studi menunjukkan bahwa remaja yang aktif berolahraga memiliki resiko yang lebih rendah terhadap penyakit kardiovaskular di masa depan. Sebuah riset yang diterbitkan dalam jurnal Journal of the American Heart Association menemukan bahwa remaja yang berolahraga secara teratur memiliki fungsi jantung yang lebih baik dan tekanan darah yang stabil.

Dari sisi analisis, penting untuk mengingat bahwa tubuh remaja memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi, tetapi hal itu tidak berarti bebas dari risiko. Kebiasaan merokok, konsumsi makanan tidak sehat, dan stress berlebihan sejak usia muda dapat mempengaruhi kesehatan jantung di kemudian hari. Seorang remaja yang aktif berolahraga dan memiliki pola makan sehat akan memiliki fondasi yang lebih kuat untuk kesehatan jantung di masa depan.

Studi kasus yang menunjukkan pengaruh olahraga pada kesehatan jantung dapat dilihat pada kasus remaja yang aktif bermain olahraga sejak SMP. Mereka menunjukkan tingkat kolesterol yang lebih rendah dan tekanan darah yang stabil dibandingkan remaja yang tidak aktif. Infografis dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menunjukkan bahwa aktivitas fisik rutin dapat mengurangi risiko penyakit jantung hingga 30%.

Memelihara gaya hidup sehat sejak dini adalah kunci untuk menjaga kesehatan jantung di masa depan. Mulai dari mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga rutin, dan menghindari kebiasaan berbahaya. Ingatlah, jantung Anda adalah mesin yang berjalan setiap hari, jadilah penanganan dan pemeliharaan yang tepat sejak sekarang untuk menjaga kemampuannya berfungsi dengan optimal.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan