Organisasi Ahli Gizi PERSAGI yang Viral Dibantah Tak Perlu di MBG

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Komentar Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi sorotan publik, memicu reaksi dari berbagai kalangan, terutama ahli gizi. Banyak netizen yang mengungkapkan khawatir mereka melalui platform media sosial, seperti Instagram, dengan menulis “Pray For Ahli Gizi Indonesia”.

Marudut Sitompul, Ketua DPP PERSAGI Bidang Kajian Ilmiah, merespons pernyataan tersebut dan menjelaskan bahwa ia telah melakukan pertemuan langsung dengan DPR bersama anggota Komisi IX DPR RI. Dalam keterangannya, Marudut menegaskan bahwa tenaga gizi (ahli gizi) harus terlibat dalam pengaturan makanan di SPPG. Jika tenaga gizi tidak mencukupi, program MBG tetap harus berjalan. Solusi untuk memenuhi kebutuhan tenaga dalam mencapai tujuan MBG perlu diambil, dan sebaiknya dilakukan koordinasi dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia.

Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) merupakan organisasi resmi yang mengelola tenaga ahli gizi di Indonesia sejak tahun 1957. Organisasi ini memiliki cabang di berbagai wilayah dan berperan sebagai wadah utama dalam pengembangan kompetensi para profesional gizi di negeri ini.

Menurut laman resmi PERSAGI, organisasi ini bertanggung jawab menyusun standar kompetensi, etika profesi, serta menyediakan pelatihan dan sertifikasi untuk tenaga gizi. Dengan adanya standar ini, layanan gizi di fasilitas kesehatan, sekolah, maupun komunitas dapat dijaga kualitasnya dan tetap aman.

PERSAGI juga memiliki visi untuk mendukung terwujudnya Generasi Emas 2045. Untuk mencapai tujuan ini, organisasi ini membina ahli gizi, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi, serta memberikan pelayanan konsultasi dan edukasi gizi kepada masyarakat.

Dalam upaya peningkatan status gizi masyarakat, PERSAGI memiliki peran yang sangat penting. Beberapa kegiatan utama yang dilakukan oleh organisasi ini antara lain:

  1. Menyusun Standar Profesi Ahli Gizi
    PERSAGI bertanggung jawab dalam menetapkan standar kompetensi dan praktik bagi ahli gizi di Indonesia. Melalui pelatihan dan sertifikasi, organisasi ini memastikan kualitas layanan gizi tetap terjaga dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

  2. Terlibat dalam Penyusunan Kebijakan Gizi
    Organisasi ini aktif memberikan masukan kepada pemerintah dalam perumusan kebijakan gizi nasional. PERSAGI berpartisipasi dalam program fortifikasi pangan, kampanye kesadaran gizi, serta penyusunan pedoman gizi yang digunakan sebagai acuan berbagai pihak.

  3. Mendorong Penelitian di Bidang Gizi
    PERSAGI berkontribusi dalam penelitian terkait kebutuhan dan intervensi gizi, baik pada tingkat individu maupun komunitas. Hasil riset tersebut menjadi rujukan dalam pengembangan kebijakan dan praktik berbasis bukti.

Selain itu, PERSAGI juga menjalin kerjasama dengan lembaga internasional seperti WHO dan UNICEF. Kolaborasi ini membuka akses pada inovasi global dan memperkuat kontribusi Indonesia dalam agenda gizi dunia.

Ketika program gizi nasional menjadi perbincangan hangat, peran PERSAGI dalam memastikan kualitas dan akurasi informasi gizi menjadi semakin penting. Dengan dukungan yang tepat, organisasi ini dapat terus berkontribusi dalam memperbaiki status gizi masyarakat Indonesia.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan