Pertanyaan Terkait Kontroversi Penggantian Sekda Tasikmalaya M Zen

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Kabupaten Tasikmalaya, ada pergeseran kekuasaan yang sedang berlangsung. Setelah diperpanjang masa jabatannya awal tahun ini oleh bupati sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Mohamad Zen kini menjadi objek percakapan dalam lingkungan pemerintahan. Bupati baru, H Cecep Nurul Yakin, mulai mempertimbangkan penggantian untuk jabatan tersebut.

Informasi ini mulai menyebar dari kantor bupati, awalnya dalam bentuk perbincangan pribadi antara pejabat, namun cepat merambat ke seluruh instansi. Bupati Cecep belum mengeluarkan surat resmi atau pernyataan resmi tentang hal ini, namun tanda-tanda perubahan sudah terlihat. Rapat-rapat sekarang sering tidak mengundang Zen, dan banyak disposisi langsung berasal dari bupati tanpa melalui Sekda. Koordinasi antar-dinas juga seems to bypass the usual command chain.

Sekda Zen bukanlah pengalaman baru dalam struktur pemerintahan Tasikmalaya. Karirnya dimulai sejak masa sebelum otonomi daerah, dan ia dikenal sebagai birokrat teknokrat yang fokus pada pekerjaan tanpa terlalu terlibat dalam permainan politik. Penghargaan atas kinerja administratif yang konsisten selama periode transisi pemerintahan sebelumnya membuat bupati lama memperpanjang masa jabatannya selama dua tahun. Namun, dengan kehadiran bupati baru, situasi berubah.

Lingkaran kekuasaan baru mengarah pada perubahan formasi, dan Zen, yang berasal dari jejaring pemerintahan lama, tampak seperti sisa dari era sebelumnya. Sebuah pejabat senior yang tidak ingin disebutkan nama menjelaskan, “Perpanjangan jabatannya adalah tanda kepercayaan dari bupati sebelumnya. Tetapi untuk bupati baru, ia mungkin dianggap sebagai warisan yang perlu disesuaikan.” Hukumnya, penggantian Sekda memerlukan usulan dari bupati, persetujuan gubernur Jawa Barat, dan juga dilaporkan ke Kementerian Dalam Negeri.

Kasus ini menggambarkan dinamika politik dan birokrasi yang kompleks. Ketika perubahan kekuasaan terjadi, birokrat yang telah lama berdiri dapat menjadi korban dari perubahan strategis. Dalam situasi seperti ini, kestabilan dan profesionalisme tetap menjadi kunci. Meskipun perubahan mungkin sulit, adaptasi dan kolaborasi antara pihak-pihak yang terlibat akan menentukan keberhasilan pemerintahan di masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan