Kunjungan Kemenko Perekonomian ke Fasilitas Produksi Baterai Kendaraan Listrik di Karawang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kementerian Koordinator Perekonomian mengunjungi fasilitas produksi PT HLI Green Power di Karawang, Jawa Barat, pada tanggal 13 November 2025. Ini adalah langkah untuk mendukung transformasi ekonomi hijau dan pengembangan industri kendaraan listrik (EV) di Indonesia.

Ali Murtopo Simbolon, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian, menjelaskan bahwa fasilitas ini adalah salah satu pabrik baterai EV yang terbesar dan paling strategis di Indonesia. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan ekosistem baterai yang dikembangkan oleh perusahaan. PT HLI Green Power adalah hasil kerja sama antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution dengan investasi senilai US$ 1,2 miliar dan kapasitas produksi 10 GWh per tahun, setara dengan kebutuhan 150.000 unit EV.

“Kunjungan ini dilakukan untuk melihat perkembangan dan siap tidaknya ekosistem baterai listrik untuk mendukung industri baterai EV yang terintegrasi di Karawang,” kata Ali pada 16 November 2025.

Ali juga menambahkan bahwa kunjungan ini merupakan upaya pemerintah untuk mengukuhkan proyek baterai kendaraan listrik yang terintegrasi dari sumber sampai jadi. Proyek ini sangat strategis karena dapat menarik investasi global, mengembangkan teknologi, dan menciptakan lapangan kerja di sektor energi baru dan terbarukan.

“Dari segi ekonomi, industri baterai listrik ini memiliki potensi besar untuk memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia. Proyek ini diharapkan dapat membuka peluang ekspor, memperkuat neraca perdagangan, dan memberikan dampak positif pada pertumbuhan industri pendukung, seperti pertambangan nikel hingga elektronika,” katanya.

Dalam acara tersebut, Hong Ki Chul, CEO PT HLI Green Power, mengucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah Indonesia dalam pengembangan industri baterai EV. Ia juga menjelaskan berbagai jenis baterai yang diproduksi di fasilitas tersebut. Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat hubungan jangka panjang antara Indonesia dan Korea Selatan, terutama dalam bidang energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan.

Acara tersebut dihadiri oleh Tim Asistensi Kemenko Perekonomian Abdul Kodir Djaelani, Ekko Harjanto sebagai Asisten Deputi Fasilitas Perdagangan dan Pengembangan Ekspor, serta perwakilan dari Hyundai.

Industri baterai EV di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan pesat. Data menunjukkan bahwa hingga akhir 2024, investasi dalam sektor ini telah mencapai US$ 5,5 miliar, dengan harapan akan menambahkan 50.000 lapangan kerja baru dalam tiga tahun ke depan. Ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga untuk menjadi pemain utama dalam pasar global industri baterai.

Studi kasus seperti penyelenggaraan pabrik baterai di Karawang dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk mengembangkan industri energi terbarukan. Dengan adanya dukungan pemerintah dan investasi dari perusahaan multinasional, Indonesia memiliki potensi menjadi salah satu sentral produksi baterai EV di Asia Tenggara.

Pembangunan ekosistem baterai EV tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada perekonomian. Diharapkan agar pelaksanaan proyek-proyek seperti ini bisa diikuti oleh inovasi dan pengembangan teknologi yang lebih maju, sehingga Indonesia dapat competir secara global.

Penyelenggaraan kunjungan seperti ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendukung transformasi energi dan industri. Dengan dukungan yang kuat, Indonesia dapat mewujudkan visi menjadi pusat produksi baterai EV yang berkualitas, ramah lingkungan, dan berdaya saing tinggi.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan