Gen Z Semakin Rentan Penyakit Gula Karena Konsumsi Berlebihan Makanan Ini

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Diabetes melitus kini menjadi masalah serius yang semakin sering ditemukan pada kalangan remaja dan anak muda. Berbeda dengan dahulu, ketika diabetes tipe 1 yang berhubungan dengan genetik dan autoimun menjadi yang paling umum, sekarang diabetes tipe 2—yang disebabkan oleh gaya hidup—mula-mula menanjak di kalangan generasi muda. Perubahan ini menunjukkan perubahan signifikan dalam pola hidup orang muda saat ini.

Dr. Dicky Lavenus Tahapary, SpPD-KEMD, PhD, FINASIM, mengonfirmasi hal ini. Menurutnya, salah satu faktor utama adalah konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan aktivitas fisik yang minim. “Seperti mengonsumsi makanan olahan, makanan berproses, dan makanan tinggi lemak serta karbohidrat, ditambah kurangnya olahraga, serta konsumsi minuman manis, semuanya berkontribusi,” ujarnya saat ditemui di acara #Hands4Diabetes, di Jakarta Selatan, Minggu (16/11/2025).

Konsumsi berlebihan makanan tinggi karbohidrat juga bisa meningkatkan risiko obesitas, yang kemudian dapat memicu diabetes. Selain itu, lingkungan saat ini sering tidak mendukung pola hidup sehat. Contohnya, banyaknya jajanan tidak sehat yang tersedia dan lingkungan yang kurang ramah untuk berolahrga.

Namun, dr. Dicky menggaris bawahi bahwa educasi adalah kunci. Jika seseorang memiliki pengetahuan yang baik tentang diabetes, mereka akan lebih cenderung menerapkan gaya hidup sehat. “Sekarang, diabetes tipe dua menjadi lebih kompleks. Dulu, kita asumsikan kalau remaja pasti diabetes tipe 1 atau berhubungan dengan genetik. Tetapi sekarang, kita harus mempertimbangkan apakah dia mungkin diabetes tipe 2 juga. Pendekatan perawatan pun menjadi lebih bervariasi,” tambahnya.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa peningkatan kasus diabetes tipe 2 pada anak muda terkait dengan perubahan pola makan dan aktifitas fisik. Studi menunjukkan bahwa konsumsi makanan olahan dan minuman berkarbohidrat tinggi bisa mengganggu metabolisme tubuh, menyebabkan resistensi insulin. Selain itu, kurangnya kesadaran akan risiko diabetes juga menjadi faktor pendorong.

Analisis unik dan simplifikasi: Gaya hidup modern sering kali memfasilitasi konsumsi makanan cepat saji dan kurangnya olahraga. Anak muda harus lebih konsisten dalam memilih makanan sehat dan menjaga kepatuhan terhadap rutin olahraga untuk mengurangi risiko diabetes. Tidak hanya itu, pendidikan tentang risiko diabetes sejak dini juga perlu diperkuat.

Kesimpulan: Diabetes tipe 2 pada anak muda bukan hanya masalah genetik, tetapi juga pilihan gaya hidup. Dengan mengubah pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik, risiko penyakit ini dapat dikurangi. Mulailah dengan langkah-langkah kecil, seperti memilih makanan berkualitas dan melakukan olahraga secara teratur. Keputusan saat ini akan mempengaruhi kesehatanmu di masa depan.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan