Jemaah Haji 2026 Tak Diwajibkan Menginap di Asrama

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) resmi ditetapkan sebagai salah satu titik keberangkatan dan kedatangan jemaah haji mulai tahun 2026. Sebagai langkah lanjutnya, pemerintah juga mengembangkan sistem baru yang memungkinkan calon jemaah untuk menginap di berbagai hotel di sekitar bandara tersebut.

Nazib Faizal, Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah di Kementerian Koordinasi Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, menyampaikan bahwa keputusan ini merupakan wujud dari arahan Menteri Koordinator Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk memanfaatkan secara optimal infrastruktur strategis di DIY dan sekitarnya. “Pengajuan Yogyakarta sebagai embarkasi haji sudah disetujui oleh Kementerian Haji dan Umrah. Dengan skema Hotel Bubble di sekitar bandara, pelayanan jemaah haji akan lebih efisien dan memberikan dampak positif bagi ekonomi Kulonprogo,” ujar Nazib dalam pernyataan tertulis, Jumat (14/11/2025).

Dengan konsep Hotel Bubble, calon jemaah tidak lagi terikat untuk menginap di gedung asrama khusus haji seperti di embarkasi lainnya. Mereka dapat memilih hotel di dekat bandara yang telah memenuhi standar pelayanan haji. “Ini akan meningkatkan kenyamanan jemaah dan menggalakan pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya di sektor perhotelan, transportasi, dan usaha kecil menengah lokal,” tambah Nazib.

Penentuan YIA sebagai embarkasi haji merupakan hasil kolaborasi antara berbagai kementerian dan instansi, termasuk Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi DIY, Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, serta PT Angkasa Pura Indonesia. Rencananya, kloter pertama jemaah haji yang akan berangkat melalui YIA dijadwalkan pada 22 April 2026, meliputi peserta dari seluruh DIY dan beberapa wilayah Jawa Tengah seperti Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Magelang, dan Kota Magelang.

Menurut Ruly Artha, General Manager YIA, langkah ini sesuai dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan pemerataan pelayanan publik dan memperluas jaringan transportasi udara di luar Jawa Barat. “Penetapan YIA sebagai embarkasi haji 2026 adalah tanggung jawab besar dan bukti pengakuan atas infrastruktur yang kami miliki,” katanya.

YIA dilengkapi dengan landasan pacu sepanjang 3.250 meter yang dapat menampung pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777 dan Airbus A330, serta terminal modern dengan kapasitas besar yang siap menampung penerbangan haji secara efisien dan bergaya dunia. Ruly berharap, keputusan ini akan memberikan dampak signifikan bagi pelayanan haji, serta memperkuat perekonomian dan konektivitas di DIY, especially Kulonprogo.

Penetapan YIA sebagai embarkasi haji bukan hanya mengukur kemampuan infrastruktur, tetapi juga menginspirasi daerah lain untuk meningkatkan fasilitas dan pelayanan. Inovasi seperti Hotel Bubble menandakan langkah maju dalam pembangunan yang humanis dan berdampak positif pada ekonomi lokal. Dengan demikian, YIA bukan hanya menjadi jembatan spiritual bagi jemaah, tetapi juga katalis pertumbuhan sosial dan ekonomi di wilayah sekitarnya.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan