Mahasiswi Jatuh dari Lantai 3 Kampus Bogor: Kondisi Terkini dan Kebijakan Pengamanan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Mahasiswi Universitas Pakuan Bogor yang mengalami kejadian jatuh dari lantai tiga kampus kini sedang dalam perawatan di rumah sakit. Mahasiswi tersebut telah kembali sadar.

Menurut Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Pakuan Bogor, Singgih Irianto, kondisi mahasiswi tersebut masih belum diperbarui, tetapi yang pasti ia sedang dirawat di rumah sakit. “Kalau sadar sudah,” ujarnya kepada wartawan pada Jumat (14/11/2025).

Singgih menambahkan bahwa setelah kejadian, mahasiswi tersebut segera diantar ke rumah sakit oleh pihak kampus. Kampus terus mendampingi korban hingga saat ini. “Alhamdulillah kami dari hari pertama mendampingi yang membawa ke RS juga pihak kampus. Mohon doanya,” tandasnya.

Insiden ini terjadi setelah mahasiswi selesai mengikuti ujian di kampus Unpak Kota Bogor pada Rabu (12/11). Video korban jatuh tercatat CCTV dan tersebar di media sosial.

Menurut informasi Kapolsek Bogor Tengah Kompol Waluyo, pihak polisi menemukan temuan baru terkait kejadian ini. Salah satunya adalah surat yang berisi permintaan maaf kepada orang tua korban. “Jadi kalau sesuai dengan hasil di gambar rekaman CCTV, dia sengaja jatuh dan itu juga ada surat surat yang bernada pesan kepada orang tua. (Isinya) mama, papa mohon maaf, selama ini istilahnya mungkin nggak bisa berbuat baik atau apalah dalam suratnya itu,” katanya pada Kamis (13/11).

Waluyo juga menuturkan bahwa pihaknya masih menyelidiki penyebab lain kejadian ini. “Artinya, ditemukan ada surat yang berisikan keputusasaan lah dalam hidupnya, kalau masalah soal cinta atau apa itu nanti mungkin nanti pihak reserse yang mendalami. Belum ada info untuk bully,” jelasnya.

Saat ini, korban masih dalam perawatan di rumah sakit, dan polisi terus memantau perkembangannya. “Korban sekarang masih di rumah sakit, kita monitor terus perkembangannya,” tambah Waluyo.

Kejadian ini mengingatkan betapa pentingnya dukungan psikologis bagi mahasiswa, terutama dalam menghadapi tekanan akademik dan emosi. Kesadaran sosial tentang kesehatan mental perlu diperkuat agar insiden seperti ini dapat dicegah di masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan