Rupiah Tertekan oleh Dolar AS, Mencapai Rp 16.713

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dolar Amerika Serikat (AS) mengalami kenaikan nilai di awal sesi perdagangan hari ini, Rabu (12/11). Pada awal trading, nilai tukar mata uang tersebut berada di kawasan Rp 16.700-an.

Menurut informasi dari Bloomberg, nilai dolar AS saat ini naik sekitar 19 poin atau setara dengan 0,11%, menaikan nilai tukar ke Rp 16.713. Pada hari Selasa (11/11) lalu, penutupan trading menempatkan dolar AS di level Rp 16.694.

Analisa pasaran menandakan dolar AS akan bergerak fluktuatif di kisaran Rp 16.700 hingga Rp 16.717. Selain terhadap rupiah, mata uang ini juga menunjukkan pergerakan terhadap beberapa mata uang internasional lainnya.

Dolar AS mengalami penurunan nilai terhadap euro sebesar 0,03%. Namun, mata uang ini menunjukkan kenaikan terhadap yen Jepang (JPY) sebesar 0,15%.

Sementara itu, dolar AS turun gegenüber pound sterling (GBP) sebanyak 0,06% dan juga terhadap dolar Australia (AUD) sebesar 0,05%. Pada mata uang Kanada (CAD), pergerakan dolar AS hampir stabil tanpa perubahan signifikan. Namun, mata uang AS menunjukkan kenaikan 0,05% terhadap frank Swiss (CHF).

Menurut data dari Reuters, Justru ada penurunan nilai dolar AS di level Rp 16.666. Diperkirakan nilai tertinggi dolar AS akan mencapai Rp 16.715.

Keberadaan dolar AS sebagai mata uang dominan dalam perdagangan global selalu mempengaruhi pasar keuangan dunia. Dalam situasi ini, pergerakan mata uang ini tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi domestik AS, tetapi juga oleh dinamika ekonomi global. Investor perlu memantau perkembangan ini dengan cermat untuk menyesuaikan strategi investasi mereka.

Bagi yang tertarik dengan pasar valas, penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar, seperti kebijakan moneter, pertumbuhan ekonomi, dan gejolak politik. Dengan informasi yang tepat, para investor dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas dalam menanggapi fluktuasi mata uang.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan