Bahlil Membahas Hak Partisipasi dalam Proyek di Papua Barat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah meminta British Petroleum (BP) untuk memberikan hak partisipasi (Participating Interest/PI) kepada Papua. Inisiatif ini terkait dengan proyek pengembangan amonia di Teluk Bintuni, Papua Barat, yang akan dilakukan bersama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Permintaan tersebut disampaikan Bahlil saat bertemu dengan perwakilan BP beberapa hari sebelumnya.

Dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPR RI, Selasa (11/11/2025), Bahlil mengungkapkan permintaan tersebut dengan kata-kata, “Kemudian PI untuk Papua, Pak Joko. Saya sudah jujur saja, Bapak-bapak boleh panggil itu BP. Kemarin saya sudah rapat sama dia. Saya minta kamu kasih dong PI untuk Papua.” Menurut Bahlil, langkah ini adalah tanggung jawabnya sebagai putra daerah untuk memastikan bahwa masyarakat Papua mendapatkan manfaat langsung dari proyek besar di wilayahnya.

Bahlil juga menyatakan dengan keras, “Karena kalau Papua dikasih, itu sebagian tanggung jawab saya juga berkurang. Karena itu negeri saya tidak boleh bohong di negeri itu, Pak. Bisa saya disumpah kuning di negeri itu. Karena Bintuni ini kan Papua Barat.” Pernyataan ini menguatkan komitmennya untuk memastikan keadilan bagi daerah asalnya.

Selain itu, ada video tentang penolakan VIVO dan BP dalam pembelian BBM dari Pertamina yang juga bisa disimak untuk informasi lebih lanjut.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa proyek-proyek energi di wilayah terpencil seperti Papua sering menghadapi tantangan dalam distribusi manfaat ekonomi. Studi menunjukkan bahwa partisipasi lokal dalam proyek infrastruktur besar dapat meningkatkan ekonomi setempat dan mengurangi ketidaksetaraan. Misalnya, di beberapa daerah, keberhasilan proyek energi telah mengurangi tingkat kemiskinan hingga 30% dalam waktu lima tahun.

Analisis unik dan simplifikasi: Proyek amonia di Teluk Bintuni bukan hanya tentang pengembangan energi, tetapi juga tentang kebangkitan ekonomi lokal. Dengan memastikan partisipasi Papua, proyek ini dapat menjadi contoh bagaimana investasi besar dapat memberikan dampak positif langsung kepada masyarakat setempat.

Studi kasus: Di beberapa negara, like Indonesia, proyek energi yang melibatkan partisipasi lokal telah berhasil mengurangi masalah sosial dan ekonomi. Sebagai contoh, di daerah Kalimantan Timur, proyek gas telah mengangkat daya beli masyarakat setempat melalui pemberian kesempatan kerja dan investasi lokal.

Kesimpulan: Investasi yang tepat dalam proyek energi dapat menjadi katalisator perubahan positif. Dengan mendukung partisipasi lokal, tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga masyarakat setempat yang telah lama menantikan dampak positif dari sumber daya alam mereka sendiri.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan