Cadangan timah Indonesia sebesar 91% terdapat di Provinsi Babel

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menjadi penghasil utama timah di Indonesia, dengan memegang 91% dari total cadangan logam tersebut. Informasi ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Tri Winarno, dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPR pada Selasa, 11 November 2025.

Konsentrasi timah di Babel mencakup sumber daya sebesar 804 ribu ton dan cadangan mencapai 310 ribu ton. Tri Winarno menjelaskan lebih detail bahwa PT Timah memiliki 126 izin usaha pertambangan (IUP) dengan luas 473,310 hektar, atau sekitar 80% dari total lahan IUP untuk komoditas timah di Indonesia.

Sebagian besar IUP dimiliki oleh PT Timah, dengan 94 izin di Babel dan 5 di Kepulauan Riau. Sementara itu, pihak swasta memiliki 44 IUP di Babel dan 11 di Kepulauan Riau, menjadikan total IUP milik perusahaan swasta sebanyak 70. Tri Winarno juga mengungkapkan bahwa dari 126 IUP PT Timah, 40% di antaranya memiliki perizinan tumpang tindih dengan lahan lain.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa industri timah di Indonesia terus berkembang, dengan Babel tetap menjadi pusat utama produksi. Sektor pertambangan timah kontribusi signifikan bagi ekonomi daerah, meski perlu diimbangi dengan pendekatan berkelanjutan untuk melestarikan sumber daya alam.

Studi kasus di Bangka Belitung menunjukkan bahwa pengelolaan sumber daya timah telah mengalami transformasi dari sistem tradisional ke modern. Inisiatif seperti pemulihan lahan pasca tambang dan teknologi pengolahan yang lebih ramah lingkungan menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan industri.

Kepulauan Bangka Belitung telah lama dikenal sebagai inti kegiatan pertambangan timah di Indonesia. Dengan cadangan yang masih melimpah, potensi ekonomi yang ditawarkan sangat besar. Namun, tantangan utama adalah bagaimana menjaga kelestarian lingkungan sambil memanfaatkan sumber daya ini secara optimal. Hanya dengan pendekatan terpadu, industri timah bisa terus berkembang tanpa merusak ekosistem lokal.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan