China Siapkan Ekspor Kembali Aluminium-Germanium ke Amerika Serikat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah China telah menunda pelarangan pemberian izin ekspor untuk bahan-bahan serbaguna seperti galium, germanium, dan antimon yang ditujukan ke Amerika Serikat. Selama ini, barang-barang tersebut dilarang diangkut ke negara tersebut. Berdasarkan laporan Reuters pada hari Minggu tanggal 9 November 2025, Kementerian Perdagangan China menyampaikan bahwa penanganan sementara ini berlangsung dari hari Minggu ini hingga 27 November tahun depan. Sebelumnya, pelarangan tersebut telah diberlakukan sejak bulan Desember 2024.

Selain itu, China juga membatalkan kewajiban pemeriksaan yang lebih ketat terhadap pengguna akhir dan tujuan penggunaan akhir untuk ekspor grafit yang dapat digunakan untuk berbagai kegunaan ke AS. Hal ini mengindikasikan langkah untuk meringankan regulasi yang sebelumnya diketatkan.

Dalam langkah yang serupa, China juga mengumumkan penangguhan atas pembatasan ekspor lainnya yang diberlakukan sejak 9 Oktober, termasuk perluasan larangan terhadap bahan tanah jarang dan bahan baterai litium tertentu.

Di sisi lain, Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump telah mencapai kesepakatan untuk memangkas tarif dan mengendurkan tindakan-tindakan perdagangan selama satu tahun. Keduanya sepakat dalam upaya untuk menenangkan hubungan dagang antara kedua negara.

Terbaru, beberapa analis memperkirakan bahwa langkah ini akan memberikan dampak signifikan terhadap industri teknologi di AS, karena bahan-bahan tersebut merupakan komponen penting dalam produksi perangkat elektronik. Selain itu, penangguhan ini juga dianggap sebagai tanda positif dalam upaya normalisasi hubungan perdagangan antara China dan AS.

Studi kasus menunjukkan bahwa sejak penerapan larangan ekspor pada tahun 2024, beberapa perusahaan teknologi di AS mengalami kenaikan harga hingga 15% pada komponen elektronik mereka. Dengan penangguhan ini, diharapkan biaya produksi akan turun dan stabilitas pasar akan kembali.

Pemerintah China dan AS telah menunjukkan komitmen dalam mengatasi perselisihan perdagangan melalui dialog dan kerjasama. Langkah-langkah terkini ini dapat menjadi awal bagi perjanjian lebih lanjut yang menguntungkan kedua belah pihak.

Dampak dari penangguhan ini tidak hanya terasa pada level perusahaan, tetapi juga pada konsumen. Menurut survei, konsumen di AS menyatakan kebiasaan membeli perangkat teknologi baru akan kembali normal setelah harga komponen stabil. Perubahan ini juga memotivasi perusahaan-perusahaan di AS untuk kembali berinvestasi dalam inovasi teknologi lokal.

Dalam konteks global, langkah ini mungkin menjadi inspirasi bagi negara-negara lain untuk menyelesaikan konflik dagang melalui negosiasi. Hubungan yang lebih baik antara China dan AS dalam bidang ekonomi dapat membawa manfaat bagi stabilitas perekonomian dunia.

Dengan demikian, penangguhan larangan ekspor ini bukan hanya tentang keterbukaan perdagangan, tetapi juga tentang kebijakan yang lebih terarah dan strategis. Bagi para pelaku bisnis dan investor, ini merupakan kesempatan untuk memanfaatkan peluang baru dalam pasar global yang lebih terbuka dan stabil.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan