Komisi III DPRD Kabupaten Tasikmalaya menghadirkkan pejabat Dinas Pekerjaan Umum, Transportasi, dan Perumahan Rakyat (PUTRLH) dalam sidang pada Rabu, 5 November 2025. Dalam sesi tersebut, mereka membahas rencana pinjaman daerah sebesar Rp 230,25 miliar untuk renovasi jalan yang rusak, yang terdaftar dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS) tahun 2026.
Dana tersebut berencana diajukan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) untuk mempercepat perbaikan infrastruktur jalan. Ketua Komisi III DPRD, H. Gumilar Akhmad Purbawisesa, mengungkapkan bahwa awalnya dana tersebut dikalkulasi untuk memperbaiki sekitar 44 kilometer jalan, berdasarkan paparan awal.
Namun, setelah diskusi dengan Panitia Khusus (Pansus), volume pekerjaan mengalami perubahan menjadi 66 kilometer jalan. Gumilar memastikan bahwa mereka tidak menentang pembangunan, tetapi menolak skema pembiayaan melalui pinjaman daerah yang dianggap akan memperberat beban keuangan daerah jangka panjang.
Menurut Gumilar, jika Pemkab tetap mengambil pinjaman Rp 230 miliar, pembayaran cicilan diperkirakan akan didukung oleh pendapatan pajak kendaraan bermotor (Opsen PKB) yang rata-rata mencapai Rp 70 miliar per tahun. Ia menyarankan penggunaan dana yang sudah tersedia setiap tahun untuk pembangunan bertahap lebih rasional dibandingkan melakukan pinjaman besar seketika.
Gumilar menambahkan bahwa kebutuhan total perbaikan jalan di Kabupaten Tasikmalaya mencapai sekitar Rp 1,7 triliun, berdasarkan perkiraan biaya Rp 1,2–1,5 miliar per kilometer. Dengan demikian, pinjaman Rp 230 miliar hanya dapat menangani sekitar 40 persen jalan yang rusak.
Ia juga menilai bahwa langkah pinjaman ini berpotensi menghambat pembangunan sektor lain, karena selama lima tahun ke depan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) akan dibebani pembayaran cicilan sekitar Rp 40 miliar per tahun.
Data riset terbaru menunjukkan bahwa penggunaan dana APBD untuk pembangunan infrastruktur secara bertahap dapat mengurangi risiko utang jangka panjang. Studi kasus dari beberapa daerah menunjukkan bahwa pendekatan ini lebih efektif dalam menjaga keuangan daerah. Infografis yang relevan dapat membantu memvisualisasikan perbandingan biaya dan manfaat antara skema pinjaman dan pembiayaan bertahap.
Pembangunan jalan yang terencana harus seimbang dengan kestabilan keuangan daerah. Dengan memfokuskan pada pendanaan yang berkelanjutan, Tasikmalaya dapat membangun infrastruktur tanpa mempertimbangkan beban utang yang besar.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.