Korban-Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Dijaga di RS dan Diinterogasi Polisi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Sepanjang peristiwa ledakan yang melanda SMAN 72 di Kelapa Gading, Jakarta Utara, terduga pelaku dan korban masih dalam proses pengobatan. Pihak kepolisian terlibat aktif dalam menyelamatkan dan menjaga kondisi keduanya. Kombes Budi Hermanto, Kabid Humas Polda Metro Jaya, mengungkapkan dalam wawancara di Jakarta, Sabtu (8/11/2025), bahwa upaya pengamanan dan perawatan dilakukan terhadap kedua pihak.

Para pelaku mengalami cedera pada kepala dan telah menjalani operasi. “Luka yang dialami pelaku berada di bagian kepala serta terdapat luka goresan. Pasien ini sedang dalam pengobatan melalui operasi kepala,” tambahnya. Selain itu, jumlah korban yang tercatat mencapai 96 orang, dengan sebagian besar sudah pulang dalam kondisi yang lebih baik. “Saat ini, 29 korban masih mendapatkan perawatan di berbagai rumah sakit seperti Rumah Sakit Islam, Rumah Sakit Yarsi, dan Rumah Sakit Pertamina. Sedangkan 67 korban lainnya telah kembali ke rumah,” jelas Budi.

Terduga pelaku ledakan di sekolah tersebut telah menunjukkan tanda-tanda kesadarannya. Polisi terus memantau kondisi fisik dan kondisi mentalnya. “Menurut laporan Kapolri, terduga pelaku menghadapi hukum dan saat ini dalam tahap pemulihan. Kita memfokuskan usaha pada pemulihannya,” jelas Budi. Selain itu, tim investigasi, termasuk Densus dan Gegana, tengah menghubungkan temuan lapangan dengan analisis terkait motif dan jaringan pelaku. “Analisis dilakukan tentang motif dan jaringan oleh Densus, Puslavfor Mabes Polri, dan Gegana. Hasil temuan di lapangan akan dianalisis lebih lanjut untuk diketahui sumber serbuk yang digunakan.”

Dalam kasus ledakan ini, pelaku dan korban memerlukan perhatian khusus. Pihak kepolisian terus memastikan keselamatan dan pemulihan mereka. Analisis yang sedang berlangsung akan memberikan wawasan lebih tentang dasar peristiwa ini. Tindakan cepat dan koordinasi antara pihak terlibat menjadi kunci dalam menangani situasi serupa di masa depan.

Setiap insiden serius seperti ini mendorong semua pihak untuk meningkatkan kesadaran dan kolaborasi. Keamanan di sekolah-sekolah harus menjadi prioritas, dan kerjasama antara pemerintah, polisi, dan masyarakat akan mengurangi risiko terjadinya insiden yang sama.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan