Peningkatan Kinerja KKP dalam Satu Tahun Meningkatkan Produktivitas dan Lapangan Kerja Pesisir

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

KKP Menyelesaikan Satu Tahun Penyelenggaraan Program Kerja yang Memberdayakan Masyarakat Pesisir dalam Kabinet Merah Putih

Selama setahun berkarya di Kabinet Merah Putih, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menerapkan beragam program yang memberikan dampak nyata bagi warga, terutama di wilayah pesisir. Menteri Sakti Wahyu Trenggono menyatakan bahwa semua inisiatif tersebut merupakan pelaksanaan dari Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.

“Dalam tahun pertama jabatan saya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, kami langsung menyambungkan program dengan visi Pak Prabowo,” kata Trenggono, yang dikutip pada Jumat (7/11/2025).

Dalam tahun 2025, KKP menjalankan enam program utama. Salah satunya adalah pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih, yang saat ini sudah beroperasi di 65 lokasi dan akan diperluas hingga 100 lokasi.

Proyek ini dirancang dengan desain modern dan fasilitas lengkap, dengan harapan dapat menghasilkan 7.000 peluang pekerjaan. Masyarakat setempat juga terlibat sebagai tenaga konstruksi, sehingga dapat mendukung perekonomian daerah.

Trenggono menambahkan bahwa dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM), modernisasi kapal, dan program lainnya, prioritas diberikan pada tenaga kerja lokal. Hal ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah nelayan.

“Saya meminta tenaga kerja tersebut harus dari lokal, lulusan sekolah setempat, atau orang-orang dari daerah tersebut. Jika tidak, ekonomi lokal akan sulit berkembang,” ujar Trenggono.

Presiden Prabowo juga menguatkan komitmen pemerintah dengan rencana pembangunan 1.100 desa nelayan. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup nelayan dan petani, serta menjadikan mereka sebagai pilar utama pangan nasional.

“Kita ingin nelayan dan petani kita kembali menjadi bagian penting bangsa, sebagai produsen makanan. Kualitas hidup mereka harus diperbaiki. Oleh karena itu, kami akan membangun 1.100 desa nelayan,” tegas Prabowo.

Selain Kampung Nelayan Merah Putih, KKP juga meluncurkan Swasembada Garam Nasional dengan membangun tambak garam di lima lokasi, meliputi area seluas 2.000 hektare. Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas garam.

KKP juga menggelar Revitalisasi Tambak Ikan Pantura di Jawa Barat, yang membangkitkan kembali tambak-tambak yang tidak lagi produktif di pesisir utara Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, seluas 20.000 hektare. Ini diharapkan bisa menambah 132.000 peluang kerja.

Dalam bidang sertifikasi, KKP telah menerbitkan 9.010 sertifikat produk perikanan dan 110 nomor registrasi untuk negara mitra, serta 57 untuk negara non-emitra. Hal ini memastikan keamanan, mutu, dan ketelusuran produk untuk pasar domestik dan internasional.

Selain itu, KKP telah menerbitkan 54 perizinan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) dan memperluas kawasan konservasi hingga 30,9 juta hektare. Langkah ini penting untuk menjaga kelestarian sumber daya kelautan.

Dampak program KKP terlihat dari nilai ekspor produk perikanan Indonesia yang mencapai USD 3,99 miliar pada Januari–Agustus 2025, naik 7% dibanding periode yang sama tahun lalu. Komoditas utama meliputi udang, tuna, cumi, kepiting, dan rumput laut.

KKP juga mendapat pengakuan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) sebagai Certifying Entity (CE) untuk ekspor udang. “KKP telah mendapat penetapan dari Pemerintah AS sebagai CE untuk udang Indonesia yang diekspor ke sana, sehingga ekspor harus menggunakan Sertifikat Mutu yang dikeluarkan KKP, khususnya dari Jawa dan Lampung,” kata Kepala Badan Mutu KKP Ishartini.

Peningkatan ini membuktikan bahwa kebijakan KKP berhasil memberdayakan nelayan dan petani, serta meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar internasional. Program-program ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan perekonomian laut berkelanjutan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Dari segi industri, ekspansi ekspor menunjukkan potensi besar bagi nelayan lokal untuk meningkatkan pendapatan. Dengan dukungan dari pemerintah, nelayan dapat memanfaatkan teknologi terbaru dan akses pasar global, sehingga mengukur hasil kerja mereka dengan nilai tambah yang lebih tinggi. Pendekatan ini tidak hanya mendukung ekonomi lokal, tetapi juga melindungi sumber daya alam untuk generasi mendatang.

Sejumlah studi kasus di berbagai daerah pesisir menunjukkan bahwa program KKP telah berhasil mengurangi kemiskinan dan meningkatkan produktivitas. Misalnya, di beberapa Kampung Nelayan Merah Putih, warga sudah menggandakan pendapatan mereka dalam waktu satu tahun. Ini menunjukkan bahwa investasi pada sektor perikanan dan kelautan dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi.

Keberhasilan KKP belum berhenti di situ. Dengan visi yang jelas dan dukungan dari pemerintah pusat, nelayan dan komunitas pesisir dapat terlibat aktif dalam pengembangan ekonomi biru. Hal ini tidak hanya memberdayakan mereka, tetapi juga menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di industri kelautan global.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan