Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar, yang lebih dikenal sebagai Cak Imin, melakukan kunjungan kerja khusus ke Kebumen, Jawa Tengah. Kegiatan ini dimulai dengan acara berjudul “Dialog Pemberdayaan Afirmatif Berbasis Komunitas” di Rumah Inklusif Kebumen.
Acara ini diawali dengan fashion show yang menampilkan anggota komunitas penyandang disabilitas memakai Batik Pegon, sebuah karya seni yang menggabungkan batik dengan aksara Arab. Cak Imin menunjukkan kepuasan dan apresiasi atas penampilan tersebut.
Muinatul Khoiriyah, yang dikenal sebagai Iin, pendiri dan pemilik Rumah Inklusif Kebumen, mengungkapkan bahwa komunitas ini berdiri sejak 2011. Awalnya, komunitas ini dibentuk berdasarkan pengalaman pribadinya sebagai orang tua anak berkebutuhan khusus.
Iin kemudian membangun komunitas dengan mengunjungi keluarga yang memiliki anggota penyandang disabilitas, khususnya mereka yang mengalami intimidasi, krisis kepercayaan diri, dan perasaan terpinggirkan. “Jika membicarakan keluarga, kita memiliki ratusan anggota,” kata Iin dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/11/2025).
Meskipun belum memiliki asrama tetap, tempat ini selalu ramai dan menjadi tempat tinggal bagi anggota komunitas. Di depan Cak Imin, Iin mengungkapkan harapan agar pemerintah tidak hanya memfokuskan pada kebutuhan dasar penyandang disabilitas, tetapi juga mendengarkan jeritan para orang tua dan keluarga pendamping, terutama mereka yang memiliki anak dengan disabilitas berat.
“Sungguh sangat sulit bagi keluarga ketika memiliki anak berkebutuhan khusus,” kata Iin. Cak Imin menganggap Rumah Inklusif Kebumen sebagai contoh yang sangat inspiratif. “Merangkak dari bawah, pengorbanan, kemandirian, ketekunan, dan kesabaran mewujudkan harapan,” ujarnya.
Cak Imin menegaskan bahwa tugas semua pihak adalah mendorong adanya ruang penghormatan yang sama bagi penyandang disabilitas, serta memerangi bullying dan diskriminasi. Ia menekankan bahwa perjuangan untuk kesetaraan ini adalah proses yang terus-menerus, dan kunci utamanya adalah pemberdayaan, regulasi, dan sarana-prasarana.
Dalam sesi tanya jawab, seorang ibu membahas kesulitan karena memiliki anak berkebutuhan khusus yang tidak diterima suaminya, bahkan mengalami kekerasan, hingga akhirnya memilih tinggal di Rumah Inklusif. Menutup sesi dialog, Cak Imin menyampaikan pesan inspiratif. “Allah tidak akan memberikan anak istimewa kepada orang tua yang tidak istimewa. Dengan demikian, Bapak Ibu adalah istimewa,” katanya.
Sebagai bentuk dukungan nyata, diserahkan bantuan sarana pemberdayaan secara simbolis, termasuk Bantuan dari PNM senilai Rp50 juta dan Bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial dari Sentra Satria Baturaden senilai Rp205,5 juta. Cak Imin berharap model Rumah Inklusif Kebumen dapat diadaptasi di kabupaten lain.
Setelah mengunjungi Rumah Inklusif Kebumen, Cak Imin langsung menuju Alun-alun Pancasila untuk menghadiri dialog interaktif berjudul “Membangun Kemandirian Ekonomi Melalui UMKM Mikro” di sisi utara Kapal Mendoan. Sebelumnya, ia menyempatkan diri untuk meninjau dan berbelanja di Pameran UMKM Kebumen “Wastra Kriya Festival 2025”.
Pameran ini menampilkan produk unggulan daerah seperti kuliner, kriya, dan fashion, yang berfungsi sebagai sarana promosi, perluasan jaringan, dan kolaborasi bagi pelaku usaha. Dalam paparannya, Cak Imin mengungkapkan masalah klasik UMKM saat ini, yakni terkait akses permodalan atau finansial, serta bagaimana membangun kepercayaan untuk mendapatkan pembiayaan. Untuk mengatasi hal ini, Cak Imin menyebutkan beberapa poin penting sebagai kunci permasalahan tersebut.
“Pertama, tanggung jawab pemerintah dengan memberikan kemudahan akses permodalan melalui berbagai program seperti KUR, LPDP, Simpan Pinjam, PIP, termasuk PNM,” jelas Cak Imin. Pilar kedua adalah peran pelaku UMKM dengan memanfaatkan, mendayagunakan, dan mengoptimalkan semua potensi akses yang tersedia.
Lebih lanjut, menurut Cak Imin, pelaku usaha harus memiliki mental yang kuat dan literasi keuangan yang memadai sebagai kekuatan utama. Ia juga memberikan apresiasi kepada Inamikro sebagai salah satu model pembiayaan yang memiliki nilai lebih karena tidak hanya menyediakan permodalan, tetapi juga pendampingan bagi UMKM.
Di sela-sela acara, juga dilakukan serah terima perjanjian kerja sama antara Inamikro dan DisperindagKUKM, yang merupakan kelanjutan program pendampingan usaha. Sementara itu, di penghujung acara, dilaksanakan penyerahan simbolis Program Perlindungan bagi 2.661 pekerja penderes kelapa, pekerjaan dengan risiko tinggi. Iuran jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan mereka dibayarkan oleh Pemerintah Daerah melalui dana DBHCHT 2025.
Juga diserahkan santunan BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp190.510.360 kepada ahli waris almarhum perangkat Desa Pondok Gebangsari Ahmad Khakim Kecamatan Kuwarasan. Santunan ini mencakup santunan kematian, Jaminan Hari Tua (JHT), beasiswa untuk dua anak, dan pensiunan bulanan. Termasuk penyerahan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan secara simbolis kepada SPPG Kebumen Bumirejo 1 yang mendaftarkan 50 pekerjanya.
Selain itu, Bupati Kebumen Lilis Nuryani menjelaskan salah satu program yang diusungnya yakni pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang adil dan inklusif. Kebijakan ini mencakup pembangunan berkeadilan gender, disabilitas, dan inklusi sosial. “Semoga bantuan yang diberikan tadi dapat bermanfaat dan mendukung operasional Rumah Inklusif Kebumen,” kata Lilis.
Bulan lalu, Pemkab Kebumen meraih penghargaan Anugerah Prakarsa Inklusi dari Komisi Nasional Disabilitas (KND) RI, yang diserahkan kepada Lilis Nuryani dan Wakil Bupati (Wabup) Zaeni Miftah usai Hari Jadi ke-396 Kebumen. Tidak hanya itu, Kabupaten Kebumen juga meraih penghargaan Mandaya Awards 2025 sebagai peringkat ketiga kategori kabupaten atas komitmen luar biasa dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.
Penghargaan ini diberikan langsung oleh Cak Imin kepada Lilis, dalam acara yang berlangsung di Ballroom Plaza Jamsostek, Jakarta, Kamis (16/10). Sebagai informasi, kunjungan Cak Imin beserta jajarannya disambut hangat oleh Lilis, Wabup Zaeni Miftah, anggota legislatif (DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten), serta jajaran pejabat daerah. Sambutan istimewa juga diberikan oleh Iin dan suaminya, Ahmad Murtajib.
Kunjungan Cak Imin ke Kebumen bukan hanya menunjukkan dukungan pemerintah terhadap pemberdayaan penyandang disabilitas, tetapi juga mendorong pertumbuhan UMKM melalu akses permodalan yang lebih baik. Inisiatif seperti Rumah Inklusif Kebumen dan program-program pemerintah yang difokuskan pada inklusi sosial dan ekonomi menegaskan komitmen dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan inklusif. Keberhasilan ini menjadi contoh inspiratif bagi daerah lainnya untuk mengikuti jejak yang sama.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.