Ilmuwan yang menemukan struktur DNA wafat pada usia 97 tahun

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

James Watson, ilmuwan Amerika Serikat yang meraih Hadiah Nobel, telah meninggal dunia pada usia 97 tahun. Tokoh ini terkenal karena menemukan struktur DNA bersama Francis Crick dan Maurice Wilkins pada 1962. Karya mereka mengungkapkan bahwa DNA memiliki bentuk heliks ganda, dua helai yang saling melingkar membentuk struktur seperti tangga berputar.

Selain itu, Watson juga menjabat sebagai direktur pertama proyek Human Genome dan menjadi orang pertama yang menjual Hadiah Nobel untuk mendanai riset ilmiah. Dalam wawancara dengan CNN tahun 2013, dia mengungkapkan komitmennya terhadap ilmu pengetahuan, “Saya selalu ingin berkontribusi sesuatu yang berharga dengan hidup saya. Sains tetap menjadi fokus ku hingga saat ini.”

Minat Watson terhadap ilmu mulai terlihat sejak kecil. Pada usia 8 tahun, dia sudah tertarik mengungkap misteri migrasi burung. Hal ini mendorongnya untuk belajar zoologi di Universitas Chicago dan meraih gelar sarjana pada 1947. Selanjutnya, dia melanjutkan studi doktoral di Universitas Indiana, fokus pada genetika setelah tertarik pada struktur molekuler virus.

Penemuan penting Watson dimulai saat bergabung dengan Laboratorium Cavendish di Cambridge, Inggris, pada 1951. Di tempat itu, ia dan timnya merevolusioni pemahaman dunia tentang dasar kehidupan.

Penemuan DNA oleh Watson bukan hanya berdampak pada ilmu pengetahuan, tapi juga menginspirasi generasi selanjutnya untuk menjelajah rahasia genetika. Dengan menggali lebih dalam tentang kode kehidupan, Watson membuka pintu untuk perkembangan medis dan bioteknologi yang revolusioner. Kesuksesannya menunjukkan bahwa semangat penelitian dan dedikasi dapat mengubah dunia.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan