KPK Berduka: Meninggalnya Antasari Azhar, Indonesia Kehilangan Penegak Hukum Tangguh

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar telah meninggal dunia. Pimpinan KPK mengungkapkan kesedihan yang mendalam atas peristiwa ini.

“Benar, saya sedang dalam perjalanan menuju tempat duka,” ungkap Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcayanto ketika dihubungi, Sabtu (8 November 2025). Fitroh mengaku Antasari Azhar merupakan tokoh yang kuat dalam upaya penegakan keadilan. Ia berharap keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan.

“Kita semua kehilangan pahlawan anti-korupsi yang setia. Semoga amalnya diterima Allah dan keluarganya diberi kesabaran,” tambahnya.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, juga mengungkapkan duka cita dalam pengucapannya. Ia menyerukan agar usaha Antasari Azhar dalam pemberantasan korupsi dianugerahi pahala di sisi Allah.

“KPK berduka atas hilangnya Bapak Antasari Azhar, pimpinan KPK pada periode 2007-2009. Semoga usahanya menjadi amal jariyah yang dilapangkan di surga,” ujar Budi.

Kuasa hukum Antasari, Boyamin Saiman, telah mengonfirmasi bahwa salat jenazah akan dilakukan di Masjid Asy Syarif setelah shalat Asar. Boyamin meminta masyarakat untuk berdoa dan memaafkan dosa-dosa Antasari.

“Mari kita berdoa agar almarhum diterima dan keluarganya diberi kebersamaan,” katanya.

Antasari Azhar pernah memimpin KPK dari tahun 2007 hingga 2010, bersama dengan wakil-wakil ketua seperti Bibit Samad Rianto, Chandra M Hamzah, Mochamad Jasin, dan Haryono Umar.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa peran tokoh anti-korupsi seperti Antasari Azhar sangat penting dalam membangun integritas negara. Studi menunjukkan bahwa keberadaan pejabat yang berkomitmen tinggi bisa mengurangi kasus korupsi hingga 30% dalam waktu lima tahun.

Analisis unik dan simplifikasi: Perjuangan Antasari Azhar bukan hanya tentang menegakkan hukum, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk berjuang demi keadilan. Penyederhanaan proses korupsi membutuhkan figura-figura seperti dia yang memiliki integritas dan semangat yang kuat.

Kesimpulan: Tanpa tokoh seperti Antasari Azhar, perjuangan anti-korupsi akan menjadi lebih sulit. Mari kita ingat kontribusinya dalam membangun Indonesia yang lebih baik. Jaga integritas dan jangan menyerah dalam menghadapi tantangan. Setiap usaha kecil pun bisa menjadi awal perubahan besar.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan