Andra Soni Siapkan Tempat untuk Warga Baduy Evakuasi di Jakarta

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Gubernur Banten Andra Soni mengunjungi Repan (16), seorang warga Baduy Dalam yang menjadi korban perampokan di Jakarta. Langkah ini diambil untuk memastikan tidak ada lagi warga Baduy yang jatuh korban kejahatan. Andra menawarkan tempat istirahat di Rumah Singgah yang dikelola oleh Pemprov Banten sebagai solusi bagi warga yang tidak memiliki tempat menginap di Jakarta.

Kunjungan Andra Soni ke Repan dilaksanakan di Rumah Singgah Badan Penghubung Provinsi Banten, terletak di Jalan Tebet Timur Raya No. 51, Jakarta, pada hari Jumat (7/11/2025). Dalam kesempatan itu, Andra Soni berdiskusi dengan Repan dan keluarganya.

Andra mengungkapkan harapannya agar proses pemulihan Repan, yang menerima sepuluh jahitan akibat luka bacokan, dapat berlangsung dengan lancar. “Semoga lekas sembuh dan segera pulang,” ucapnya.

Pihak Andra membenah fokus pada pendampingan dan pemulihan Repan, sedangkan penegakan hukum diserahkan kepada aparat keamanan. Selain itu, Andra juga menyatakan terima kasih kepada Pemerintah DKI Jakarta yang terus berkoordinasi dengan Pemprov Banten dalam menangani kasus Repan.

Andra juga mengajak warga Baduy atau warga Banten yang tidak memiliki tempat tinggal di Jakarta untuk memanfaatkan Rumah Singgah sebagai tempat istirahat atau bermalam. “Warga Baduy yang berada di Jakarta dapat memanfaatkan Rumah Singgah Badan Penghubung Provinsi Banten sebagai tempat beristirahat atau bermalam,” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penghubung Provinsi Banten Ika Sri Erika menjelaskan bahwa fasilitas rumah singgah telah beroperasi selama enam bulan dan telah melayani sekitar 350 pasien. Saat ini, tempat tidur yang tersedia sebanyak 36 tempat. “Di rumah singgah tersedia fasilitas makanan ringan, makan dan minum, serta layanan antar-jemput menggunakan ambulans atau mobil operasional,” ujarnya.

Dalam kejadian perampokan yang terjadi pada Minggu (26/10), Repan sedang berjualan madu dan aksesori khas Baduy saat empat orang tidak dikenal mengendarai sepeda motor dan membawa senjata tajam menghadangnya. Menurut laporan polisi, pelaku langsung mengambil paksa tas korban yang berisi barang-barang. Akibatnya, Repan kehilangan uang sebesar Rp 3 juta dan 10 botol madu, serta mengalami luka tangan kiri.

Pihak kepolisian telah menerima laporan korban dan melakukan pengecekan lokasi kejadian. “Minggu kemarin korban sudah membuat laporan polisi, kemudian Unit Reskrim Polsek Cempaka Putih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP),” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat Iptu Ruslan Basuki, Selasa (4/11). Saat ini, penyelidikan masih berlangsung dengan maksud menangkap pelaku.

Warga Baduy harus lebih waspada dalam beraktivitas di Jakarta, terutama di malam hari. Pemerintah setempat telah siap memberikan dukungan melalui fasilitas rumah singgah untuk meminimalkan risiko kejahatan. Kerjasama antara pemerintah daerah dan polisi perlu diperkuat untuk melindungi warga, terutama mereka yang tinggal sementara di ibu kota.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan