Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, menyatakan keadaan darurat setelah topan Kalmaegi melanda negara tersebut, mengakibatkan setidaknya 241 korban jiwa dan hilang. Langkah ini diambil tanggapan atas kerusakan parah dan banyaknya korban akibat topan yang menyebabkan banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah.
Sumber resmi dari Manila, yang dilansir Anadolu Agency pada hari Jumat (7/11/2025), mengungkapkan bahwa 114 orang telah dikonfirmasi meninggal dunia, sementara 127 lainnya masih dinyatakan hilang. Topan itu, yang dikenal setempat sebagai Tino, menerjang Filipina baru-baru ini.
Keputusan untuk memproklamasikan keadaan darurat, seperti yang disampaikan oleh kantor presiden Filipina, diambil oleh Marcos Jr selama rapat Dewan Nasional Pengurangan Risiko dan Penanggulangan Bencana.
Marcos Jr menjelaskan bahwa pengumuman tersebut bertujuan untuk mempercepat operasi penyelamatan, pengiriman bantuan, dan upaya rehabilitasi, serta memudahkan akses terhadap dana darurat dan pemenuhan kebutuhan dengan lebih efisien.
Dalam pidato penuh keprihatinan, ia menerangkan, “Berkat luasnya wilayah yang terdampak oleh topan Tino dan ancaman topan Uwan yang mendekat, setelah mendapat usulan dari dewan, saya setuju untuk menggelar ini sebagai bencana nasional.” Dia juga memperkirakan sekitar 10 hingga 12 wilayah akan mengalami dampak.
Sementara itu, juru bicara Kantor Pertahanan Sipil, Diego Mariano, melaporkan kepada Inquirer bahwa 82 orang terluka di Visayas Tengah, daerah yang paling parah terkena dampak.
Topan Kalmaegi, yang sangat kejam, merupakan penyebab atap rumah roboh, pohon dan tiang listrik tumbang, serta banjir meluas. Topan itu meninggalkan Filipina pada Kamis (6/11) pagi, namun menurut Badan Meteorologi Filipina, masih membawa hujan di beberapa wilayah Luzon dan Mindanao.
Lebih dari setengah juta penduduk terpaksa mengungsi, sedangkan lebih dari 1,4 juta lainnya terdampak di wilayah Visayas Tengah, termasuk sebagian Provinsi Cebu. Banjir dan tanah longsor memutus akses jalan di daerah terpencil, dengan beberapa kota mengalami pemadaman listrik.
Topan Kalmaegi melanda dua wilayah daratan di Visayas pada Selasa (4/11) pagi, pertama di Leyte Selatan dan kemudian di Cebu. Topan ini diperkirakan akan menguat kembali di Laut China Selatan sebelum bergerak ke Vietnam.
Tragedi ini mengingatkan kita betapa pentingnya persiapan dan kerjasama internasional dalam menghadapi bencana alam yang semakin sering terjadi. Menghadapi tantangan ini, Filipina memerlukan dukungan global untuk membangun kembali dan memastikan keamanan warganya di masa depan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.