Potensi Ekonomi Syariah di Jawa Tengah Dipilih sebagai Salah Satu yang Terbesar

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Sutan Emir Hidayat, menyoroti bahwa Jawa Tengah memiliki potensi signifikan dalam membangun ekonomi berbasis syariah. Hal ini didukung oleh kepengurusan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin, yang secara konsisten mendorong perkembangan di sektor tersebut melalui kebijakan yang menguntungkan.

Pernyataan tersebut disampaikan selama acara Penguatan Literasi Brand Ekonomi Syariah di Kantor Gubernur Jawa Tengah. Menurut Emir, dukungan dari Jawa Tengah untuk ekonomi syariah sangat luar biasa. Provinsi ini sering menjadi peraih Anugerah Adinata Syariah, menunjukkan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah melalui kebijakannya. Jawa Tengah telah menjadi salah satu provinsi yang tercatat dalam radar pengembangan ekonomi syariah secara signifikan.

Saat ini, ekonomi syariah tidak lagi dianggap sebagai alternatif, melainkan telah menjadi bagian integral dari perekonomian utama, termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Hingga saat ini, 26 provinsi telah menyisipkan unsur ekonomi syariah dalam RPJMD, termasuk Jawa Tengah. Tiga indikator utama yang digunakan adalah jumlah produk bersertifikasi halal, aset perbankan syariah per PDRB, dan indeks zakat nasional yang diukur hingga tingkat kabupaten/kota. Jawa Tengah telah memenuhi semua indikator ini.

Namun, Emir juga mengungkapkan bahwa ada tantangan dalam peningkatan inklusi keuangan syariah secara nasional, yang masih mengalami angka rendah sekitar 13%. Meskipun demikian, upaya peningkatan literasi keuangan syariah akan terus diperkuat.

Sementara itu, Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KDEKS Jawa Tengah, Nyata Nugraha, mengonfirmasi komitmen Pemprov Jawa Tengah dalam dukungan ekonomi syariah. Ini telah dilakukan melalui berbagai program, seperti Jateng Halal Fair tahun 2024 dan Jateng Halal Festival tahun 2025. Jawa Tengah juga meraih penghargaan Adinata Syariah zona Khas pada tahun 2024. Untuk masa depan, provinsi ini berencana mengembangkan kawasan wisata ramah Muslim, yang akan dikaitkan dengan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional di Jawa Tengah. Ini akan menjadi langkah revolusioner, mengubah desa wisata menjadi desa wisata ramah Muslim pertama di provinsi tersebut.

Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, juga menyampaikan terima kasih atas apresiasi dari KNEKS dan KDEKS terhadap upaya pengembangan ekonomi syariah di Jawa Tengah. Dia menjelaskan bahwa mayoritas penduduk Jawa Tengah beragama Islam, sehingga perlu adanya dominasi ekonomi syariah dalam perputaran ekonomi provinsi. Gubernur Ahmad Luthfi telah memfokuskan potensi ini dalam kebijakan, dengan rencana menjadikan ekonomi syariah sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi hingga tahun 2027. Selama acara, KNEKS juga memberikan PIN Brand Ekonomi Syariah kepada Sumarno sebagai bentuk penghargaan atas dukungan yang diberikan.

Jawa Tengah telah menunjukkan peran penting dalam mengembangkan ekonomi syariah, dan upaya yang dilakukan tidak hanya untuk meningkatkan inklusi keuangan, tetapi juga untuk menggali potensi wisata ramah Muslim. Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dan dukungan dari organisasi seperti KNEKS, provinsi ini siap menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun ekonomi berbasis syariah yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Pengembangan ekonomi syariah di Jawa Tengah bukan hanya tentang keuangan, tetapi juga tentang memanfaatkan potensi wisata dan budaya lokal untuk mengukuhkan posisi provinsi sebagai salah satu pimpinan dalam sektor ini. Dengan visi yang jelas dan dukungan yang konsisten, Jawa Tengah memiliki kesempatan emas untuk menjadi perintis perubahan dalam ekonomi syariah di Indonesia.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan