Malam Tahun Baru di Kota Banjar Tanpa Euforia, Wali Kota Ajak Warga Berdoa Bersama

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah Kota Banjar akan mengadakan doa bersama di malam pergantian tahun di pendopo pada 31 Desember 2025. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap para korban bencana yang terjadi di Provinsi Sumatera dan Aceh.

Walikota Banjar, H Sudarsono, menyatakan bahwa doa bersama ini dimaksudkan untuk menunjukkan solidaritas dan empati terhadap saudara-saudara yang sedang tertimpa musibah. Ia menekankan bahwa pihaknya tidak melarang masyarakat merayakan pergantian tahun, namun mengimbau agar perayaan dilakukan secara sederhana tanpa euforia berlebihan.

Sudarsono menghimbau masyarakat agar tidak melakukan pesta kembang api atau perayaan yang berlebihan. Ia mengingatkan bahwa saat ini banyak saudara-saudara di Sumatera dan Aceh sedang berduka akibat bencana banjir. Sebagai gantinya, ia mengajak seluruh warga untuk menjaga kondusivitas dan menunjukkan empati melalui perayaan yang sederhana.

Untuk menunjukkan kepedulian yang lebih nyata, Pemkot Banjar juga mengajak warganya untuk berdoa bersama di pendopo. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bentuk aksi solidaritas yang bermakna.

Sebagai tindak lanjut dari kebijakan ini, Pemerintah Kota Banjar memutuskan untuk membatalkan acara Banjar Car Free Night yang sebelumnya direncanakan untuk malam pergantian tahun. Keputusan ini diambil sebagai bentuk empati terhadap para korban banjir di Sumatera dan Aceh.

Dengan pembatalan acara tersebut, Pemkot Banjar berharap dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat tentang pentingnya menunjukkan kepedulian terhadap sesama, terutama bagi mereka yang sedang mengalami musibah. Melalui doa bersama dan perayaan yang sederhana, diharapkan dapat tercipta suasana yang lebih penuh makna dan kebersamaan di tengah-tengah masyarakat.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa kegiatan kepedulian sosial seperti doa bersama ternyata memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kohesi sosial di masyarakat. Studi dari Universitas Padjadjaran (2024) membuktikan bahwa komunitas yang aktif dalam kegiatan solidaritas cenderung lebih tangguh menghadapi krisis. Infografis dari BNPB juga mencatat peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan kemanusiaan sebesar 45% selama 3 tahun terakhir.

Mari tunjukkan bahwa kepedulian bukan sekadar kata-kata, tapi aksi nyata yang bisa memberi harapan bagi sesama. Setiap doa yang kita panjatkan dan setiap tindakan sederhana yang penuh makna bisa menjadi kekuatan besar bagi mereka yang sedang membutuhkan. Bersama, kita bisa menciptakan masyarakat yang lebih peduli dan saling mendukung dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan