Korban Meninggal Kecelakaan Lalu Lintas Turun 19,8% pada 2025, Kata Kakorlantas

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Korps Lalu Lintas Polri (Korlantas Polri) mencatatkan pencapaian signifikan dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas pada tahun 2025. Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Inspektur Jenderal (Irjen) Agus Suryonugroho, mengungkapkan bahwa korban meninggal dunia akibat kecelakaan mengalami penurunan sebesar 19,8 persen dibandingkan dengan tahun 2024. “Jumlah fatalitas korban meninggal dunia turun sebesar 19,8 persen,” ujar Irjen Agus dalam keterangan pers di Command Center Km 29, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (30/12/2025).

Dia menjelaskan bahwa jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas berkurang lebih dari 5 ribu orang. “Hampir 5.512 fatalitas korban meninggal dunia berhasil kita tekan dari tahun 2024 ke 2025,” jelasnya. Irjen Agus menambahkan bahwa data lebih rinci terkait kasus-kasus kecelakaan akan dilaporkan secara menyeluruh.

Sebelumnya, Korlantas Polri telah mencatat penurunan angka kecelakaan lalu lintas sebesar 2,6 persen dari 72.638 kasus pada periode Januari-Juni 2024 menjadi 70.749 kasus pada periode yang sama di tahun 2025. Tingkat fatalitas akibat kecelakaan juga menurun, dengan jumlah korban meninggal dunia turun sebanyak 18,28 persen dari 13.781 orang pada 2024 menjadi 11.262 orang pada 2025 dalam periode tersebut.

Irjen Agus menilai bahwa penurunan ini merupakan dampak positif dari berbagai upaya operasional yang dilakukan oleh jajarannya. Salah satunya adalah program ‘Polantas Menyapa’ dan penertiban truk angkutan yang overload serta overdimension. “Dengan upaya-upaya operasional polantas yang turun ke jalan, program ‘Polantas Menyapa’, serta penertiban overload dan overdimension, kita bisa melihat hasilnya,” ujarnya.

Selain itu, semangat mengampanyekan keselamatan berlalu lintas melalui penetapan Hari Keselamatan Lalu Lintas, serta pelaksanaan Operasi Patuh yang sedang berlangsung, juga turut menjadi faktor pendukung menurunnya angka kecelakaan. “Penetapan Hari Keselamatan Lalu Lintas, angkutan jalan nasional, dan pelaksanaan Operasi Patuh yang saat ini sedang berlangsung juga memberikan kontribusi besar,” tambahnya.

Data Korlantas Polri juga menunjukkan bahwa sepeda motor masih menjadi jenis kendaraan yang paling banyak terlibat dalam kecelakaan. Namun, jika dibandingkan dengan semester I tahun 2024, jumlah sepeda motor yang mengalami kecelakaan mengalami penurunan sebesar 1,15 persen, dari 95.435 unit menjadi 94.339 unit.

Di sisi lain, perilaku pengemudi yang paling sering memicu kecelakaan adalah ketidakmampuan dalam menjaga jarak aman antarkendaraan. Pada periode Januari-Juni 2024, kasus kecelakaan akibat perilaku ini tercatat sebanyak 26.532 kasus, dan pada tahun 2025 meningkat menjadi 27.555 kasus.

Data Riset Terbaru:
Studi yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (BPPKP) pada 2025 mengungkapkan bahwa faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih didominasi oleh human error, yaitu sekitar 75 persen dari total kasus. Faktor lainnya meliputi kondisi kendaraan (15 persen) dan infrastruktur jalan (10 persen). Riset ini juga menunjukkan bahwa penerapan teknologi pengawasan lalu lintas seperti ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) memberikan kontribusi signifikan dalam menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan di kota-kota besar.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Penurunan angka kecelakaan di Indonesia pada 2025 dapat dilihat sebagai hasil dari pendekatan holistik yang melibatkan penegakan hukum, edukasi, dan teknologi. Program ‘Polantas Menyapa’ yang mengedepankan pendekatan humanis terhadap pengguna jalan menunjukkan bahwa pendidikan keselamatan lalu lintas tidak harus selalu melalui pendekatan represif. Sementara itu, penertiban truk overload menunjukkan pentingnya menjaga kondisi kendaraan sesuai standar keselamatan.

Studi Kasus:
Di Jawa Barat, pelaksanaan Operasi Patuh 2025 berhasil menurunkan angka kecelakaan sebesar 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini tidak lepas dari optimalisasi pos-pos pengamanan dan peningkatan kehadiran petugas di titik-titik rawan kecelakaan. Salah satu contohnya adalah di wilayah Cikampek, di mana peningkatan pengawasan dan penertiban truk overload mengurangi kecelakaan besar yang melibatkan kendaraan berat.

Infografis (dalam bentuk narasi):
Jika dibuat dalam bentuk infografis, data ini akan menunjukkan grafik penurunan angka kecelakaan dari 72.638 kasus pada Januari-Juni 2024 menjadi 70.749 kasus pada periode yang sama di 2025. Jumlah korban meninggal dunia juga menurun dari 13.781 orang menjadi 11.262 orang. Diagram pie akan menggambarkan bahwa 75 persen kecelakaan disebabkan oleh human error, 15 persen oleh kondisi kendaraan, dan 10 persen oleh infrastruktur jalan.

Pencapaian ini menjadi momentum penting bagi seluruh pemangku kepentingan di bidang transportasi untuk terus berinovasi dan meningkatkan keselamatan jalan. Kesadaran pengguna jalan dan sinergi antarlembaga menjadi kunci utama dalam mewujudkan zero accident di masa depan. Mari bersama-sama menjadikan keselamatan lalu lintas sebagai prioritas utama dalam setiap perjalanan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan