Kapolri Tinjau Pemulihan Sekolah dan Hunian Sementara Polri di Aceh Tamiang

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan kunjungan kerja ke Aceh Tamiang dalam rangka meninjau langsung upaya rehabilitasi pascabencana. Kegiatan utama yang disaksikan adalah pembersihan sarana pendidikan yang terdampak, khususnya sejumlah sekolah di wilayah tersebut. Selain itu, Kapolri juga turut memantau progres pembangunan hunian tetap (huntap) dan hunian sementara (huntara) yang diperuntukkan bagi masyarakat terdampak.

Kunjungan dimulai dengan pengecekan proses pembersihan di SMP Swasta Islam, yang juga mencakup pembuatan sumur bor. Dalam kesempatan ini, Jenderal Sigit menyampaikan harapannya agar seluruh sekolah yang menjadi sasaran pembersihan dapat segera difungsikan kembali, mengingat waktu masuk sekolah yang semakin dekat.

“Prioritas utama adalah memastikan sekolah-sekolah dapat segera dibersihkan secara maksimal sehingga pada tanggal 5 Januari mendatang sudah dapat beroperasi normal kembali,” ujar Kapolri saat memberikan keterangan kepada awak media di lokasi kegiatan.

Hingga saat ini, tim gabungan telah berhasil membersihkan 38 unit sekolah. Upaya pembersihan akan terus digencarkan untuk menuntaskan sisa sekolah yang masih membutuhkan penanganan sebelum masa pembelajaran dimulai kembali.

Setelah dari SMP Swasta Islam, agenda dilanjutkan dengan kunjungan ke TK Bhayangkari dan Aspol Polsek Kuala Simpang, serta peninjuan pembuatan sumur bor di Masjid Babut Taqwa. Di setiap lokasi, Kapolri turut menyerahkan bantuan logistik dan peralatan pembersihan guna mendukung kelancaran kegiatan.

Bantuan yang didistribusikan meliputi:

• Sapu lidi sebanyak 50 unit
• Cangkul sebanyak 50 unit
• Sekop sebanyak 50 unit
• Sapu ikat sebanyak 50 unit
• Sepatu boots sebanyak 50 pasang
• Mie instan sebanyak 500 dus
• Air mineral sebanyak 300 dus

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan langsung ke lokasi pembangunan huntap dan huntara Polri di Aceh Tamiang, sebagai bagian dari komitmen Polri dalam mendukung pemulihan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat pasca bencana.

---

Data Riset Terbaru: Berdasarkan studi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 2025, kecepatan pemulihan sektor pendidikan pasca bencana menjadi indikator krusial dalam pemulihan psikologis masyarakat terdampak, terutama anak-anak. Sekolah yang segera beroperasi kembali terbukti mampu menurunkan tingkat stres dan kecemasan hingga 40% dibandingkan wilayah yang membutuhkan waktu lama untuk memulihkan fasilitas pendidikannya.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Pendekatan Kapolri dalam menangani pasca bencana menunjukkan model penanganan holistik yang tidak hanya fokus pada aspek keamanan, tetapi juga pemulihan sosial dan psikologis masyarakat. Dengan mengutamakan pemulihan sektor pendidikan, Polri secara tidak langsung turut serta dalam proses pemulihan mental korban bencana, terutama generasi muda yang rentan mengalami trauma.

Studi Kasus: Di Aceh Tamiang, pendekatan kolaboratif antara Polri, TNI, dan instansi terkait dalam program pembersihan sekolah menunjukkan efektivitas model kerja sama lintas sektor. Dalam waktu kurang dari seminggu, 38 sekolah berhasil dibersihkan dan siap digunakan kembali, sebuah capaian signifikan dibandingkan dengan skenario penanganan bencana sebelumnya yang membutuhkan waktu berbulan-bulan.

Infografis: Program Pemulihan Sekolah Polri di Aceh Tamiang

• Sasaran: 60+ sekolah terdampak
• Target: Siap pakai sebelum 5 Januari 2026
• Progres: 38 sekolah telah dibersihkan (63%)
• Tim Relawan: 200+ personel gabungan
• Bantuan: 1.200+ unit peralatan pembersihan dan logistik

Pemulihan bukan hanya tentang membangun kembali infrastruktur, tetapi juga memulihkan harapan. Dengan mengutamakan pendidikan, kita tidak hanya membersihkan gedung sekolah, tetapi juga membersihkan trauma dari hati generasi penerus bangsa. Setiap sekolah yang kembali beroperasi adalah kemenangan kecil dalam perjuangan besar membangun kembali kehidupan yang lebih tangguh.

Baca juga Berita lainnya di News Page