Jakarta Tanpa Kembang Api, Pertunjukan Drone Hiasi Langit Tahun Baru 2026

Malam Pergantian Tahun di Jakarta Tanpa Kembang Api, Digantikan Pertunjukan Drone Spektakuler

Warga Jakarta dipastikan tidak akan melihat guratan cahaya kembang api di langit malam tahun baru 2026. Namun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap menyiapkan pengganti yang tak kalah menarik: pertunjukan drone dengan skala besar.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, mengungkapkan bahwa perayaan tahun baru nanti akan mengandalkan teknologi drone untuk menciptakan suasana meriah. Menurutnya, pertunjukan ini akan sangat spektakuler meski tanpa kembang api.

“Kami mengabarkan kepada masyarakat Jakarta bahwa tahun ini, tahun baru kita tidak kita meriahkan dengan kembang api. Tapi tidak mengurangi rasa juga bahagia, kita adakan drone. Drone cukup banyak, cukup besar, dengan transisi,” ujar Rano saat ditemui di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (28/12/2025).

Sebelumnya, Jakarta pernah menggelar pertunjukan drone saat menyambut tahun baru 2025 di kawasan Bundaran Hotel Indonesia. Saat itu, selain drone, langit ibu kota juga diterangi oleh kembang api dan lighting show. Namun untuk tahun depan, Pemprov DKI memilih hanya mengandalkan drone.

Pilihan ini sejalan dengan tren negara-negara maju yang mulai meninggalkan kembang api demi alasan lingkungan dan keamanan. Dubai, misalnya, sukses menggelar acara ‘Our Story in the Sky’ pada tahun baru 2025. Mereka mencatat rekor dunia dengan melibatkan lebih dari 60 pertunjukan kembang api terkoordinasi dan 10.000 drone di tujuh Emirat.

Tak hanya Dubai, Shanghai, China juga memanfaatkan drone dalam perayaan tahun barunya. Di Baoshan International Cruise Port, mereka menampilkan drone yang membentuk simbol budaya dan teks China, meski tetap dilengkapi dengan kembang api.

Data Riset Terbaru:
Studi dari Environmental Research Letters (2024) menunjukkan bahwa pertunjukan kembang api dapat meningkatkan konsentrasi partikel polutan PM2.5 hingga 10 kali lipat dalam waktu singkat. Hal ini berdampak pada kualitas udara dan kesehatan pernapasan masyarakat. Sementara itu, pertunjukan drone dinilai lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas atau residu kimia.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Pergeseran dari kembang api ke drone bukan sekadar soal tren, tapi juga langkah adaptif terhadap tantangan urban modern. Jakarta, sebagai kota megapolitan dengan tingkat polusi udara yang tinggi, perlu mencari alternatif hiburan publik yang minim dampak negatif. Drone menawarkan spektakel visual tanpa meninggalkan jejak polusi, sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah daerah terhadap keberlanjutan.

Studi Kasus:
Di Singapura, pertunjukan drone telah menjadi bagian dari perayaan Hari Kemerdekaan sejak 2017. Mereka menggunakan hingga 1.000 drone sekaligus untuk membentuk visual yang kompleks, seperti wajah tokoh nasional atau simbol negara. Keberhasilan ini membuktikan bahwa teknologi drone mampu menggantikan kembang api tanpa kehilangan daya tarik.

Infografis:

• Konsentrasi PM2.5 saat kembang api: Meningkat hingga 10x lipat
• Emisi CO2 drone vs kembang api: Drone 0 kg, Kembang api 150 kg per 1000 unit
• Biaya operasional: Drone lebih efisien dalam jangka panjang
• Keamanan: Drone minim risiko kebakaran dibanding kembang api

Pergantian tahun bukan lagi soal gemerlap api di langit, tapi bagaimana teknologi bisa menciptakan keajaiban tanpa merusak. Jakarta sedang menulis babak baru: perayaan yang meriah, inovatif, dan bertanggung jawab. Mari sambut tahun baru dengan semangat yang sama—ceria, kreatif, dan peduli pada masa depan.

Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru