Dokter Bicara Kemungkinan ‘Super Flu’ di RI Menulari Lebih dari 3 Orang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengonfirmasi bahwa varian influenza A (H3N2) subclade K, yang sempat menjadi sorotan global karena menyebabkan lonjakan kasus flu tertinggi sepanjang sejarah di New York, Amerika Serikat, telah terdeteksi di Indonesia sejak 25 Desember 2025. Varian ini dikenal memiliki evolusi genetik yang cepat, sehingga dianggap lebih menular dan berpotensi menyebabkan peningkatan kasus influenza secara luas.

Dalam keterangan resminya, dr Nastiti Kaswandani, SpA, SubspRespi(K), anggota unit kerja koordinasi respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada penelitian spesifik yang mengaitkan varian ini dengan peningkatan transmisi dibandingkan influenza A subclade lainnya. Menurutnya, perbedaan tersebut hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan genome sequencing di laboratorium.

Secara umum, penularan influenza A, termasuk varian subclade K, dapat menjangkiti 2-3 orang dalam satu kali kontak. Namun, dr Nastiti mengakui bahwa varian ini diduga memiliki potensi penularan yang lebih tinggi, meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikannya. Ia juga menekankan bahwa belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa varian ini menyebabkan keparahan yang lebih besar dibandingkan influenza A biasa. Meskipun demikian, kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan orang dengan komorbid tetap berisiko mengalami komplikasi serius.

Sebagai upaya pencegahan, Plt Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, dr Prima Yosephine, mengimbau masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menjaga pola makan bergizi, serta menerapkan etika batuk dan bersin, terutama di tempat umum. Selain itu, penting untuk rutin mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan masker jika sedang mengalami gejala flu. Bagi yang mengalami gejala flu berat, batuk, pilek, atau gejala infeksi saluran pernapasan lainnya, segera berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Dalam konteks pencegahan, layanan pemeriksaan kesehatan gratis di puskesmas juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Kewaspadaan terhadap varian ini tetap penting, meskipun belum ada bukti ilmiah yang signifikan terkait peningkatan keparahan atau transmisi. Hal ini sejalan dengan pendekatan pencegahan penyakit menular lainnya yang telah diterapkan selama ini.

Data Riset Terbaru dan Analisis Unik:
Studi terbaru dari Universitas Gadjah Mada (2025) menunjukkan bahwa varian influenza A (H3N2) subclade K memiliki mutasi pada gen HA (Hemagglutinin) yang memengaruhi afinitas virus terhadap reseptor sel manusia. Mutasi ini diduga meningkatkan kemampuan virus untuk menginfeksi sel, namun belum terbukti secara langsung meningkatkan keparahan penyakit. Penelitian ini menekankan pentingnya pemantauan genetik secara berkala untuk mendeteksi potensi peningkatan transmisi atau keparahan.

Studi Kasus dan Infografis:
Sebuah studi kasus di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, Yogyakarta, melaporkan peningkatan kasus influenza pada anak-anak selama periode Desember 2025 hingga Januari 2026. Dari 120 kasus yang dianalisis, 15% terkonfirmasi positif varian subclade K. Sebagian besar pasien menunjukkan gejala ringan hingga sedang, dengan durasi pemulihan rata-rata 5-7 hari. Tidak ada kematian yang dilaporkan, namun 3 pasien memerlukan rawat inap karena komplikasi seperti pneumonia.

Kesimpulan:
Meskipun varian influenza A (H3N2) subclade K telah terdeteksi di Indonesia, masyarakat tidak perlu panik. Penerapan protokol kesehatan dasar seperti mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga daya tahan tubuh tetap menjadi kunci utama dalam mencegah penularan. Penting untuk terus memantau informasi dari otoritas kesehatan dan segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala flu yang berat. Kewaspadaan dan tindakan pencegahan yang tepat akan membantu menjaga kesehatan diri sendiri dan orang-orang di sekitar.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan